INTERMESO
“Seandainya Riza telah menjual jiwanya kepada setan, ingat saat setan akan menagih utang itu."
Riza Aziz, Joey McFarland, dan Jho Low
Foto: Getty Images
Jordan Belfort adalah “serigala†Wall Street pada 1990-an. Dia mencari uang dengan segala cara dan menandaskannya untuk pesta, perempuan, dan teler seolah-olah tak ada lagi hari esok. Jordan inilah yang diperankan Leonardo DiCaprio dalam film The Wolf of Wall Street.
Low Taek Jho alias Jho Low barangkali tak “segila†Jordan. Tapi, dalam urusan “membakar†duit, Jho Low—dia juga berteman akrab dengan Leonardo DiCaprio—tak kalah dari Sang Serigala Wall Street.
Seperti inilah jika Jho Low sedang mabuk cinta. Lima tahun lalu, Jho Low, kini 34 tahun, kasmaran berat pada penyanyi cantik dari Taiwan, Elva Hsiao, yang usianya dua tahun lebih tua.
Untuk menyatakan cintanya kepada Elva, AsiaOne menulis, Jho Low tak sayang merogoh dompet hingga US$ 2 juta atau lebih dari Rp 26 miliar. Duit sebanyak itu dia hamburkan untuk santap malam di pucuk Hotel Atlantis di pulau buatan, The Palm, Dubai, Uni Emirat Arab, juga untuk nembak Elva dengan rupa-rupa cara.
Dari puncak Hotel Atlantis tempat mereka menikmati makan malam, di tengah laut tak jauh dari The Palm, tampak dua yacht menyeret dua lampu neon raksasa membentuk tulisan “Jho Love Elvaâ€. Di tengah lautan pasir Dubai, mereka bisa melihat ratusan lilin menyala membentuk tulisan serupa.
Malam itu, Jho Low menghujani Elva dengan bunga mawar, anggrek, serta rupa-rupa hadiah lain, dan menghiburnya dengan alunan biola dan semburan kembang api di langit Dubai. Di tengah-tengah asyik menikmati santap malam, dua penerjun payung mendarat di atap Atlantis, membawa seperangkat perhiasan Chopard paling tidak bernilai Rp 300 juta. Semuanya untuk Elva. Tapi sayang, cinta Jho Low tak berbalas, hanya bertepuk sebelah tangan.
Aparat kepolisian Malaysia mengangkut komputer dari kantor 1MDB di Kuala Lumpur.
Foto: Reuters
Lahir di keluarga tajir di George Town, Pulau Penang, Malaysia, Jho Low memang terkenal enteng merogoh isi dompetnya. Bintang-bintang Hollywood, seperti Leonardo DiCaprio dan Jamie Foxx, jadi saksi mata betapa royalnya Jho Low.
Saat itu malam tahun baru 2013. Dengan menggunakan pesawat jet pribadinya, Jho “mengangkut†Leonardo, Jamie, dan teman-temannya ke Sydney, Australia. “Kami menghitung mundur malam pergantian tahun di Sydney dan segera balik ke pesawat untuk terbang mengejar malam pergantian tahun di Las Vegas. Itu benar-benar gila,†Jamie Foxx menuturkan pengalamannya kepada Jonathan Ross di Jonathan Ross Show.
Di klub-klub malam, Jho Low pun tak sayang menguras isi dompet untuk menjamu teman-temannya. Bahkan pernah satu malam pada September 2009, total tagihan yang harus dibayar Jho Low di Avenue, klub malam langganan sejumlah selebritas kondang seperti Justin Timberlake dan Puff Diddy di Kota New York, mencapai US$ 160 ribu atau lebih dari Rp 2,1 miliar.
Beberapa pekan setelah berpesta di Avenue, ketika bintang muda Hollywood, Lindsay Lohan, merayakan ulang tahun ke-23 di klub 1OAK, seorang tamu misterius mengirimkan 23 botol sampanye Cristal. Satu botol Cristal harganya hampir US$ 1.000 atau lebih dari Rp 13 juta. Tamu misterius itu adalah Jho Low.
David Sarner, pemilik klub malam Pink Elephant di New York, menuturkan kepada New York Post, rata-rata tagihan Jho Low setiap kali datang sekitar US$ 50-60 ribu atau sekitar Rp 650-800 juta. Bahkan, barangkali saking senangnya dengan pelayanan di Pink Elephant, menurut Sarner, Jho Low pernah menerbangkan delapan pelayan klub malam itu ke Malaysia untuk satu pesta pribadi.
Sekarang, uang yang dihamburkan Jho Low dan teman-temannya itu jadi persoalan.
* * *
Jho Low adalah salah satu “bintang utamaâ€, bahkan tak sedikit yang menduga dialah sutradara, serial “drama†1Malaysia Development Berhad (1MDB), perusahaan investasi milik pemerintah Malaysia. Sudah berbulan-bulan “drama†panas ini bergulir di media-media, tapi belum tampak seperti apa akhir ceritanya.
Pemain utama lain dalam drama ini adalah Riza Aziz, anak tiri Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan pendiri Red Granite Pictures. Perusahaan inilah yang membiayai film The Wolf of Wall Street. Bintang The Wolf, Leonardo DiCaprio, mohon maaf, kali ini hanya jadi pemain pelengkap dalam “drama†1MDB.
Dokumen gugatan penyitaan aset-aset milik Jho Low dan Riza Aziz yang diajukan Departemen Kehakiman Amerika sepanjang 136 halaman itu memaparkan dengan detail bagaimana Jho Low, Eric Tan, Riza Aziz, manajemen 1MDB, bersama teman-teman mereka, menggaruk duit dari 1MDB, “mencuciâ€-nya dan memakai duit itu untuk membeli perusahaan, memborong properti-properti mewah dan barang-barang seni, juga untuk berfoya-foya, dan mendanai pembuatan sejumlah film Hollywood.
Sebagian duit itu, jumlahnya triliunan rupiah, juga mengalir ke rekening “Malaysian Official 1â€. Bisa ditebak, Malaysian Official 1 yang disebut 32 kali dalam dokumen Departemen Kehakiman Amerika adalah Perdana Menteri Najib.
Kendati tak punya jabatan apa pun di 1MDB, nama Jho Low berserak dalam sebagian besar transaksi untuk mengeruk duit dari perusahaan investasi negeri jiran itu. Saat 1MDB bekerja sama dengan Petro Saudi International pada 2009, setoran modal dari 1MDB sebesar US$ 1 miliar malah dikirim ke rekening Good Star Limited, perusahaan milik Jho Low, di Bank RBS Coutts, Singapura.
Dari rekening Good Star, duit itu mengalir ke mana-mana, termasuk US$ 20 juta ke rekening “Malaysian Officer 1†di Bank Am, Malaysia. Sebagian duit yang menumpuk di Good Star, sekitar US$ 25 juta atau Rp 325 miliar, juga dipakai untuk ongkos berjudi di kasino Venetian dan Caesar Palace, Las Vegas.
Kali lain nama Eric Tan Kim Loong, sobat Jho Low, yang muncul di aliran duit dari 1MDB. Seperti Jho Low, Eric tak punya jabatan apa pun di 1MDB. Pada 2012, untuk modal kerja sama dengan International Petroleum International Company (IPIC), 1MDB menerbitkan surat utang. Hampir separuh duit dari penjualan surat utang itu, US$ 1,367 miliar atau lebih dari Rp 17 triliun, dikirim ke perusahaan cangkang di British Virgin Island, Aabar Investment PJS Limited, dan kemudian mengucur ke mana-mana.
Sekitar US$ 1,1 miliar singgah di rekening Blackstone Asia Real Estate Partners, yang dikendalikan oleh Eric Tan. Red Granite, perusahaan film Riza Aziz, juga mendapat “berkah†kiriman US$ 238 juta atau Rp 3,1 triliun dari Aabar.
Tapi sebagian duit itu hanya mampir sebentar di rekening Red Granite. Beberapa hari setelah masuk ke rekening Red Granite, Riza mengirim kembali US$ 41 juta atau Rp 540 miliar ke rekening Alsen Chance Holding milik Eric Tan.
Ternyata rekening Alsen pun bukan “persinggahan†terakhir duit itu. Tiga pekan kemudian, pada Juli 2012, Eric mentransfer US$ 13 juta atau Rp 170 miliar dari rekening Alsen ke rekening Las Vegas Sands LLC. Rupanya duit sebesar itu menjadi “modal†Jho Low, Eric Tan, Riza Aziz, Joey, Leonardo DiCaprio, dan kawan-kawannya berjudi di kasino Venetian milik Las Vegas Sands.
Bukan cuma pemerintah Amerika yang mengejar aset-aset yang dibeli dengan uang haram dari 1MDB. Sehari setelah Jaksa Agung Loretta Lynch mengirim gugatan penyitaan aset ke Pengadilan California, Otoritas Moneter Singapura (MAS) juga menyampaikan kabar penyitaan aset-aset yang diborong dengan duit hasil menggangsir kantong 1MDB. Total aset yang disita MAS senilai US$ 176 juta atau Rp 2,3 triliun.
MAS pantas merasa dipermalukan lantaran sebagian transaksi “gelap†1MDB lewat di depan muka mereka. Sejumlah bankir di bank Singapura yang dianggap lalai membiarkan transaksi-transaksi “mencurigakan†itu lewat di kantornya telah dijatuhi sanksi oleh MAS.
Jho Low dan Alicia Keys dalam Angel Balls 2014 di New York.
Foto: Getty Images
Fotomodel Gigi Hadid menyalami Jho Low di Angel Ball 2014 di New York.
Foto: Getty Images
“Tak ada keraguan lagi, sejumlah penemuan itu telah mencemari reputasi lembaga keuangan kita yang bersih dan tepercaya,†kata Ravi Menon, Direktur Pelaksana MAS, dikutip SCMP. Menurut Ravi, mereka akan menerapkan hukuman baru supaya para bankir dan lembaga-lembaga keuangan lebih ketat lagi memantau transaksi-transaksi keuangannya. “Aku pikir, mengumumkan nama mereka dan mempermalukannya akan lebih efektif ketimbang hukuman denda.â€
Kendati digoyang kasus korupsi dari dalam negeri maupun luar negeri, posisi Najib Razak masih tak tergoyahkan. Mohamed Apandi Ali, Jaksa Agung Malaysia, tetap berpendapat tak ada korupsi di 1MDB.
“Dari hasil investigasi, tak ada bukti penyalahgunaan uang di 1MDB,†kata Apandi, dikutip TheEdgeMarkets. Soal investigasi kasus 1MDB di Amerika dan Singapura, Apandi berkilah, tak ada nama Najib Razak disebut-sebut dalam dokumen itu.
Ya, dokumen Departemen Kehakiman memang hanya menulis “Malaysian Official 1†sebagai pemilik rekening di Bank Am yang mendapat kiriman duit US$ 681 juta dari 1MDB. “Kami tak tahu ada orang selain Najib yang punya rekening sebesar itu di Bank Am,†kata Muhyiddin Yassin, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, kepada StraitsTimes.
“Drama†1MDB makin seru dengan komentar Azrene Soraya Aziz, saudara kandung Riza dan anak tiri Perdana Menteri Najib, di Facebook. Azrene justru memilih berada di pihak yang berlawanan dengan kakaknya, ibunya, Datin Rosmah Mansor, dan ayah tirinya, Najib Razak.
“Jika Riza memakai duit curian itu, dia harus membayar perbuatannya. Jika dia menjadi proxy atau suruhan orang untuk mengambil sesuatu yang bukan miliknya atau ada orang yang memaksanya untuk menjadi ‘anak yang patuh’, dia juga harus membayarnya.... Seandainya Riza telah menjual jiwanya kepada setan, ingat saat setan akan menagih utang itu,†Azrene menulis.
Bukan cuma menohok Riza, komentar Azrene juga menusuk ibunya. “Ibu telah mengorbankan satu anak dengan biaya sangat besar…. Tolong jangan lagi mengorbankan orang lain hanya supaya Ibu dan suamimu bisa bebas dari hukuman,†Azrene mengkritik ibunya, Datin Rosmah. “Sudah saatnya Ibu muncul dan bertindak yang benar: menjadi seorang Ibu.â€
Menurut kantor Perdana Menteri Malaysia, Azrene dan ibunya sudah lama tak berkomunikasi. “Dia berhak mengatakan apa pun yang dia mau,†kata juru bicara kantor Perdana Menteri Malaysia kepada The Australian.
Penulis/Editor: Sapto Pradityo
Desainer: Fuad Hasim
Rubrik Intermeso mengupas sosok atau peristiwa bersejarah yang terkait dengan kekinian.