"Yang pertama saya kira mencari fakta yang utuh untuk dua hal itu, yang tadi mengenai masalah insidennya sendiri yg menyebabkan meninggal dunianya saudara-saudara kita itu. Yang kedua adalah mencari fakta tentang kebenaran adanya indikasi bekas jahitan sehingga ada indikasi organ tubuh yang konon diambil. Ini tentu harus kita pastikan di semua tahapan agar tidak ada ketidaklaziman," jelas Menlu Marty Natalegawa.
Berikut wawancara lengkap wartawan dengan Menlu Marty Natalegawa dalam jumpa pers di Kemenlu, Jalan Pejambon, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (23/4/2012O):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudah mengikuti dengan seksama perkembangan masalah saudara-saudara kita ini. Informasinya saya bacakan saja supaya faktanya tidak salah. Memang pada tanggal 25 Maret 2012 yang lalu, menurut tim polisi Malaysia, mereka menemukan tenaga kerja kita 3 orang yang menurut mereka mencurigakan karena masing-masing berpakaian pakai masker, penutup kepala, sarung tangan, dan membawa parang. Ini menurut pihak Kepolisian Malaysia.
Setelah didekati dan ada upaya kepada saudara-saudara kita itu dan dihadapi permasalahan ada penyerangan sehingga polisi Malaysia melakukan penembakan terhadap ketiga tenaga kerja itu. Namun tentu itu semua masih harus diverifikasi. Jelas bagi kita apapun situasi dan kondisi yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa warga negara kita, di mana pun di dunia ini, tentu harus ada proses klarifikasi dan penjelasan yang lebih baik.
Setelah itu dari pihak yang meninggal dunia itu, diperoleh barang-barang bukti dan kita sudah ketahui identifikasi saudara-saudara kita itu. Mereka dipulangkan dari Malaysia ke Indonesia pada tanggal 5 April 2012 lalu.
Sebelumnya proses autopsi terhadap ketiga jenazah TKI dilakukan di Malaysia pada tanggal 26 dan 27 Maret 2012. Jadi di Malaysia sendiri sempat ada proses autopsi. Tentu kita sangat prihatin seandainya ada ketidakwajaran dalam proses pemulangan jenazah ketiga warga negara ini.
Jadi ada dua masalah sebenarnya. Satu masalah tentang kejadian yang mengakibatkan meninggal dunianya ketiga warga negara kita ini. Apa penyebabnya dan apa yang menjadi permasalahannya. Yang kedua adalah yang ditemukan adanya indikasi oleh pihak keluarga, konon ditemukan jahitan pada tubuh tiga warga negara kita itu yang diduga merupakan akibat dari pengambilan organ-organ tubuh.
Sekarang, masih harus dikonfirmasi dengan melakukan autopsi ulang terhadap para almarhum termaksud. Ini yang sekarang tentu kita berikan bantuan dan dukungan dan fasilitas yang penuh kepada pihak keluarga agar apa yg mereka prihatinkan itu betul-betul dapat diberikan perhatian.
Jadi ada dua masalah, sekali lagi, masalah insiden yang menyebabkan meninggal dunianya ketiga saudara-saudara kita itu. Ini tentu masih ada proses di Malaysia-nya sendiri dan kedua, masalah terindikasi adanya bukti-bukti jahitan di tubuh tiga saudara kita itu yang oleh pihak keluarga disinyalir atau dikhawatirkan sebagai bukti dari pengambilan organ-organ tubuh. Untuk yang kedua ini, kita akan memfasilitasi adanya autopsi ulang di Indonesia seandainya memang itu yang menjadi pilihan pihak keluarga.
Apa dari pihak Kementerian Luar Negeri juga menginstruksikan untuk mengecek ke polisi?
Saya kira antara polisi Malaysia dan polisi Indonesia kerja samanya sudah cukup tertata dan positif dan reguler. Kami kira dari pihak kepolisian kita bisa mengkonfirmasikan dengan pihak kepolisian Malaysia, temasuk melalui Atase dan melalui perwakilan kita di Kuala Lumpur untuk memperoleh informasi yang seutuh mungkin tentang apa sebenarnya insiden yang terjadi hingga mengakibatkan meninggal dunianya tiga warga negara kita ini.
Yang kedua tentang masalah tadi, adanya indikasi bekas jahitan di tubuh ketiga almarhum ini. Jadi mari sekarang ini waktunya untuk kita betul-betuk memperoleh fakta yg sejernih-jernihnya sekurat mungkin agar langkah-langkah ke depan betul-betul tepat.
Kalau dari data yang Kemenlu punya sebelumnya ada indikasi penjualan organ?
Tidak pernah. Saya pribadi tidak pernah. Harus dikonfirmasi mengenai itu. Tapi mari kita lihat, saya tidak ingin mendahului prosesnya, yang penting kita akan peroleh informasi yg seutuh mungkin agar jangan sampai ada pengetahuan yang sifatnya parsial.
Jadi ada dua sekali lagi, masalah kejadian insiden yang menyebabkan meninggal dunianya saudara-saudara kita ini. Yang kedua adalah masalah tanda-tanda bekas jahitan di tubuhnya masing-masing. Tadi saya sampaikan yang saya dengar sebelum para almarhum ini kembali ke Tanah Air memang diautopsi di Malaysia pada tanggal 26 dan 27 maret. Jadi memang diautopsi di sana. Tapi apakah itu yg dimaksud yg menyebabkan adanya jahitan atau seandainya benar adanya indikasi yang dikhawatirkan tadi itu, adanya pengambilan organ-organ tubuh.
Tadi Migrant Care mau bertemu Bapak? Apa Bapak sudah bertemu?
Sudah bertemu, saya dengar bertemu dengan rekan kami dari Kementerian Luar Negeri, dari Direktur Perlindungan Warga.
Tapi tadi Migrant Care bawa bukti soal ini?
Betul, mari ini kita kumpulkan data-data dan semua yang dibutuhkan agar kita bisa sebagai satu kesatuan, pihak keluarga, pihak Migrant Care, pihak Kemenlu dan semua pihak-pihak lainnya yang peduli untuk bekerja sama sebagai satu kesatuan.
Tapi saya sendiri sepanjang hari ini bersama dengan Menteri Luar Negeri Italia, belum bertemu dengan pihak Migrant Care. Namun saya dengar itu Pak Tatang sudah bertemu. Pihak Migrant Care sudah bertemu dengan Direktur Perlindungan warga, yang saya dengar begitu.
Tindakan Kemenlu?
Yang pertama saya kira mencari fakta yang utuh untuk dua hal itu, yang tadi mengenai masalah insidennya sendiri yang menyebabkan meninggal dunianya saudara-saudara kita itu. Yang kedua adalah mencari fakta tentang kebenaran adanya indikasi bekas jahitan sehingga ada indikasi organ tubuh yang konon diambil. Ini tentu harus kita pastikan di semua tahapan agar tidak ada ketidaklaziman.
Apa yang akan ditindaklanjuti kepada Malaysia? Apakah akan memanggil Dubes Malaysia di Indonesia?
Akan kita lakukan. Apapun yang diinginkan dan diutamakan pihak keluarga itu yang akan dikelola pemerintah. Mari kita kelola dengan baik menghimpun informasi dengan rekan dari Migrant Care, konon memiliki informasi yang bisa dibagikan kepada kita untuk dihimpun agar semuanya utuh dan lengkap.
Kita bergerak berdasarkan data dan fakta tapi yang pasti dari cara pandang, pendekatan dan cara itu kita semua bertindak dan keberpihakan kepada keluarga korban.
(nwk/vit)











































