"R sebaiknya, tidak berdekatan lagi dengan anjing. Saya amati, kalau mendengar suara anjing, R selalu merespons secara cepat. Penyembuhan bisa melalui terapi dengan mengurangi suara anjing. Kalau perlu tidak berdekatan dengan anjing dulu,"ucap Lenny saat melihat R di Desa Iloponu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Minggu (25/3/2018).
Lenny menjelaskan pihaknya masih menelusuri faktor utama yang menyebabkan tingkah R berubah. Kejuujuran orang tua juga dibutuhkan untuk proses penyembuhan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lenny optimistis R bisa sembuh. Warga sekitar juga diharapkan bisa memberikan repsons untuk membantu R dalam proses penyembuhan lebih cepat.
"Ini kasus pertama yang pernah saya tanggani. Saya optimistis bisa menyembuhkan R. Kita akan menstimulus selain suara anjing. Kita akan berikan dia edukasi atau permainan. Kita akan lakukan secara rutin,"kata Lenny sembari menambahkan proses penyembuhan akan dilakukan Senin (26/2) nanti di Rumah Sakit Ainun Habibe Limboto.
Sementara, Safrawaty Tuna, tim medis dari Puskesmas Buhu, yang menanggani R, mengaku sejak empat hari ini R diawasi tim medis. R juga sudah diberikan obat rabies.
"Anak ini akan terus kita pantau. Kami juga meminta orang tua untuk jangan terlalu memarahi R, dan R sudah kami berikan suntikan rabies. Karena orang tuanya mengaku R pernah digigit anjing," tegas Safrawaty.
Sebelumnya, keanehan tingkah R juga menjadi viral di media sosial. Menurut Kepala Desa setempat, terungkapnya tingkah laku R saat ia tengah berobat di Puskesmas Buhu yang tak jauh dari desa tempat R bermukim.
"Awalnya Januari, R hanya anfal satu kali selama sehari. Tapi sudah tiga minggu sudah sering anfal. Kalau R anfal tingkahnya berubah drastis. Mulai dari berjalan dengan mengunakan tangan. Makan sesuatu langsung mengambil dengan mulut. Bahkan R sering mencakar cakar tanah," ungkap kepala desa setempat, Yunus, Sabtu (24/3). (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini