"Banyak sekali haji yang lebih dari 70 tahun. Kita memberikan mereka gelang merah, kuning, hijau, itu kita sudah mengetahui mereka memiliki risiko. Betul saya akui 60 persen ke atas, dengan risiko tinggi," kata Nila di sela-sela acara car free day di Jalan Sudirman, Jakarta, Minggu (30/7/2017).
Untuk memantau kesehatan mereka, jajaran Kemenkes memantau kesehatan calon jemaah haji satu tahun terakhir sebelum berangkat haji. Pemantauan kesehatan dilakukan di rumah sakit dan unit lain di sektor kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesampainya di Arab Saudi, mereka harus mengetahui naik haji adalah ibadah fisik yang cukup berat dengan udara yang begitu panas. Kemenkes dan Kementerian Agama melakukan koordinasi dengan negara Saudi Arabia untuk memberikan perhatian akan hal di atas.
"Misalnya heatstroke. Air zamzamnya kita minta dalam keadaan dingin, dan juga disiramkan ke badan jemaah haji. Kemudian tenda yang baru ini ada sumurnya, dan dari tim kesehatan, kami punya tim gerak cepat. Artinya kita selalu mengingatkan kepada jemaah kebersihan, dan tidak lupa meminum air untuk menghindari heatstroke," papar Nila. (asp/asp)











































