"Saya secara pribadi akan selalu tak hadir jika dipimpin Fahri Hamzah. Agar pimpinan segera proses (pemecatan) Fahri Hamzah. Saya katakan ini. Apa yang kita putuskan ini jadi tidak legitimate. Sekarang pun saya siap WO," ujar Sigit saat interupsi di paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (30/5/2017).
Arahan walk out itu disebut dari pimpinan F-PKS sendiri. Hal tersebut disampaikan anggota F-PKS Sutriyono yang juga keluar dari ruang rapat. Meski demikian, tak semua anggota F-PKS keluar dari rapat pimpinan Fahri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, sikap Sigit merupakan bentuk keberatan atas Fahri Hamzah yang masih bercokol di DPR. Sigit beranggapan Fahri telah dipecat PKS dan sudah seharusnya tak di posisi pimpinan DPR.
"Kan gini, jadi intinya tadi Pak Sigit keberatan kalau Pak Fahri masih menjadi pimpinan. Keberatan itu disampaikan, kalau Pak Fahri masih jadi pimpinan maka PKS keberatan mengikuti rapat ini karena dianggap Fahri telah dipecat PKS," jelas Sutriyono.
Meski demikian, polemik PKS-Fahri memang belum menemui titik terang. Seperti diketahui, Fahri menang gugatan atas pemecatannya di pengadilan.
"Kan memang belum ada titik temu di situ. Fahri berpendapat dia masih punya legitimasi jadi pimpinan," kata dia.
Dia berkata instruksi dari pimpinan F-PKS untuk WO spontan. Tak ada arahan sebelumnya.
"Baru denger tadi ini. Dari, tadi Pak Jazuli ada Pak Kamta (Sukamta) ada," tuturnya.
Di satu sisi, Sutriyono tak menjelaskan jelas maksud dirinya ikut keluar dari ruang rapat. "Ini saya mau nemenin anggota baru. Saya rasa cukup ya," tandasnya. (gbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini