Ambruknya Jembatan Mrican ini terjadi pukul 23.30 WIB, Rabu (2/3) dini hari. Saat itu pondasi tiang pancang jembatan terkena material kayu yang dibawa arus Sungai Brantas.
Akibat peristiwa ini, warga dan pelajar yang ingin melintas di Jembatan Mrican yang dibangun sejak tahun 1900-an, harus balik arah melalui jalur utama yakni Kelurahan Mrican. Jika ingin menuju Kota maupun Kab Kediri, maka jarak tempuh sejauh 10-15 Km.
Menurut Suparno warga Desa Jabon, kondisi Jembatan Mrican sudah tidak layak untuk dilalui. Sebab, salah satu besi penyangga telah hancur diterpa material arus Sungai Brantas. Dan sudah ditutup sejak Desember 2015 silam. Namun karena jembatan ini merupakan jalur alternatif paling cepat menghubungkan antara Kota dan Kabupaten Kediri, sehingga jembatan dengan lebar 3 meter dan panjang sekitar 130 meter, masih dilalui kendaraan roda dua.
![]() |
"Sebenarnya jembatannya sudah ditutup lama mas, tapi masih banyak pengguna jalan yang maksa lewat. Karena jalur paling cepat, untungnya ambruknya malam, kalau pagi pas banyak anak sekolah bahaya mas," kata Suparno kepada detikcom, Kamis (8/3/2017).
Dari pantauan detikcom di lokasi, sejumlah anggota kepolisian memasang garis polisi di sekitar bibir jembatan. Ini dimaksudkan agar warga tidak mendekati jembatan.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab Kediri, Hari Wahyu mengaku kondisi jembatan sudah rusak dan ditutup. "Kami sudah melakukan monitoring dan langkah pengamanan jembatan, karena sebelumnya jembatannya sudah rusak," jelas Wahyu.
Menyoal keinginan warga yang berharap pemerintah segera membangun dan memperbaiki jembatan Mrican, Wahyu akan melaporkan hal tersebut. Namun saat ini jembatan tersebut masih menjadi hak milik Pabrik Gula Mrican. "Kami akan melaporkan keinginan warga mas, tapi kan ini masih jadi hak milik pabrik," tandas Hari. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini