"Satu hal mengenai sepinya pilkada ini. Saya sendiri pernah rakor (rapat koordinasi) dengan Presiden keliling. Spanduk aja tidak ada. Padahal masa kampanye itu sudah mulai," ujar Jimly di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (22/12/2016).
Jimly mengatakan suasana semarak yang terjadi di sebagian daerah bukan karena pemilu. Isu mengenai kasus hukum pasangan calon justru mewarnai masa kampanye ini. Sebagaimana diketahui, ada kasus dugaan penodaan agama yang dilakukan calon gubernur petahana Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jimly mengatakan pendidikan politik sangat penting bagi masyarakat. Dia ingin Pilkada dapat berjalan sesuai proses yang berlaku dan menjadi pendidikan politik.
"Dari sisi kampanye atau sosialisasi ini belum ada. Ini perhatian masyarakat hanya Al Maidah, bukan Pilkada. Harus ada pendidikan politik, perlu ada sosialisasi dari penyelenggara," katanya.
(fdu/dnu)











































