Obama dan Duterte Batal Bertemu karena Komentar Kasar, AS: Kata-kata Itu Penting

Obama dan Duterte Batal Bertemu karena Komentar Kasar, AS: Kata-kata Itu Penting

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 07 Sep 2016 17:50 WIB
Presiden Rodrigo Duterte (Foto: BBC World)
Washington, - Rencana pertemuan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah dibatalkan. Pembatalan dilakukan setelah Duterte mengeluarkan kata-kata kasar dengan menyebut Obama "anak pelacur".

Juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Mark Toner mengatakan, pembatalan itu dikarenakan nada bicara Duterte menimbulkan keraguan akan peluang untuk adanya pembicaraan yang produktif antara kedua pemimpin.

"Kata-kata itu penting, dan kami ingin melihat atmosfer yang hangat dan bersahabat, serta terbuka untuk kerja sama yang kuat," ujar Toner dalam konferensi pers di Washington, AS seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (7/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Duterte menyampaikan pernyataan yang menyebut Obama sebagai 'anak pelacur' sesaat sebelum berangkat ke Laos untuk mengikuti KTT ASEAN, yang juga dihadiri Obama. Latar belakang pernyataan Presiden Filipina yang kontroversial itu adalah adanya kemungkinan dirinya menghadapi pertanyaan dari Obama soal kematian 2.400 orang di Filipina sejak dua bulan terakhir Duterte menjabat.

"Anda seharusnya lebih menghormati. Tidak begitu saja melemparkan pertanyaan dan pernyataan. Anak pelacur, saya akan mengutuk Anda di forum itu," ucap Duterte merujuk pada Obama, dalam konferensi pers sebelum berangkat ke Laos.

"Kita akan berkubang di lumpur seperti babi, jika Anda melakukan itu kepada saya," cetus Duterte saat itu.

Tak lama setelah itu, lewat juru bicaranya, Duterte menyampaikan penyesalan atas komentarnya tersebut.

"Duterte menyesali pernyataannya kepada media yang telah memicu kontroversi. Dia menyampaikan penyesalan mendalam, memberikan penghormatan dan simpati untuk Obama dan kemitraan diplomatik AS dengan negara kami," kata juru bicara Duterte di sela-sela KTT ASEAN di Laos.

"Tujuan utama kami ialah memetakan kebijakan luar negeri yang mandiri, menjalin hubungan yang lebih erat dengan seluruh negara, khususnya AS yang telah sejak lama menjalin kemitraan. Kami mengharapkan untuk bisa meluruskan segala perbedaan dan bekerja sama dengan cara yang saling menguntungkan kedua negara," imbuhnya.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads