Bertemu Menlu Arab Saudi, Jokowi Ingin Kuota Haji Ditingkatkan

KTT LB OKI

Bertemu Menlu Arab Saudi, Jokowi Ingin Kuota Haji Ditingkatkan

Ayunda Windyastuti Savitri - detikNews
Senin, 07 Mar 2016 18:05 WIB
Foto: Ayunda Savitri/detikcom
Jakarta - Presiden Joko Widodo bertemu dengan Menlu Arab Saudi Adel Bin Ahmed Al Jubeir di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (KTT LB OKI) ke-5. Dalam pertemuan tersebut, Arab Saudi membuka peluang untuk meningkatkan kuota haji untuk jemaah Indonesia.

"Presiden menekankan kesepakatan meningkatkan kuota haji," ujar Wamenlu AM Fachir usai mendampingi Jokowi dalam pertemuan bilateral di Ruang Kakatua JCC Senayan, Jakarta, Senin (7/3/2016).

Ayunda Savitri/detikcom


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menindaklanjuti kesepakatan tersebut, Menag Lukman Hakim berencana terbang ke Arab Saudi pekan ini. "Insya Allah dalam 2-3 hari ini Menag akan ke Saudi," imbuhnya.

Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu, Jokowi didampingi Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan (KSP)Teten Masduki, Jubir Presiden Johan Budi, Menag Lukman Hakim, Menteri ESDM Sudirman Said, Mensesneg Pratikno dan Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan.

Selain sepakat menaikkan kuota haji, Jokowi dan Ahmed juga sepakat meningkatkan investasi, pariwisata dan hubungan diplomatik kedua negara. Usai bertemu Arab, Jokowi langsung melanjutkan pertemuan bilateral dengan Deputy Prime Minister and Minister of State for Cabinet Affairs Ahmed bin Abdullah bin Zaid Al-Mahmoud.

Jokowi mengungkapkan Qatar memiliki peranan yang besar bagi menciptakan perdamaian di Palestina. Terutama antara kelompok organisasi politik Hamas dan Fatah.

"Saya melihat Qatar punya peran yang besar dalam damaikan Hamas dan Fatah. Mengenai persatuan Hamas dan Fatah," terang Fachir menirukan ucapan Jokowi.

Selain itu, Sudirman Said juga sempat memberi keterangan pers kepada wartawan. Ia mengungkapkan, Indonesia siap menjalin kerja sama dengan Qatar dan Iran di bidang ekonomi.

"Mereka tertarik investasi di bidang perumahan dan infrastruktur. Dananya cukup besar. Hari ini kita dapat 1 juta barel per bulan. Hasil kerja sama kita dengan negara-negara gerakan non blok. Dengan Iran, kita dapat crude dengan lebih murah. Dengan Qatar membangun listrik 500 megawatt di Sumatera dengan investasi 1 miliar dolar," pungkasnya. (aws/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads