Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP) Anies Baswedan menyinggung harga bahan pokok yang makin naik. Partai Amanat Nasional (PAN) menilai Anies sedang jualan politik.
"Ya namanya jualan politik, maka beberapa persoalan yang memberatkan masyarakat ya pasti akan dieksploitasi dan digoreng sebagai bahan untuk mendiskreditkan pemerintah atau calon lain di koalisi pemerintahan," kata Waketum PAN Viva Yoga kepada wartawan, Minggu (15/10/2023).
Viva kemudian menyinggung tentang kampanye negatif. Dia menyebut Anies yang menyebut soal harga bahan pokok semakin naik agar menimbulkan simpati dari pemilih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuan dari model kampanye negatif ini agar masyarakat dapat dipengaruhi dan menimbulkan simpati untuk berpindah pilihan," kata dia.
Menurut Viva, masyarakat saat ini telah berpikir cerdas dan memahami situasi nasional dan global. Dia menambahkan situasi global mempengaruhi kondisi ekonomi, sosial dan politik saat ini.
"Semua negara melakukan pengamanan nasional dalam hal pangan akibat perubahan cuaca ekstrim. Akibat el nino, produksi pangan nasional, terutama beras, mengalami penurunan. Hal ini tentu berpengaruh terhadap supply dan demand di pasar," tutur dia.
"Tetapi pemerintah masih akan terus berjuang keras untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan, agar petani sebagai produsen pangan meraup keuntungan dan konsumen dapat membeli dengan harga yang wajar," lanjutnya.
Anies Singgung Bahan Pokok Makin Mahal
Sebelumnya, Anies Baswedan menyinggung soal harga bahan pokok yang sekarang semakin mahal. Lalu, Anies bertanya satire apakah harga yang mahal itu ingin dilanjutkan atau tidak.
"Ibu bapak, harga-harga sekarang murah atau mahal? Murah atau mahal? Mahal atau mahal sekali?" tanya Anies di acara Mlaku bareng AMIN di Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), Minggu (15/10/2023). Massa pun menjawab bahwa harga bahan pokok sekarang mahal.
"Yuk kita teruskan yuk? Kita teruskan yuk? Wong cuma mahal kok. Mau nggak kita teruskan? Kalau kita tidak mau teruskan, apa yang kita butuhkan? Apa yang dibutuhkan? Perubahan," tambah Anies.
Simak juga 'Anies Santai Masih di Peringkat Ketiga Survei: Terbukti Serupa Ketika di Jakarta':