Trump Sebut Gencatan Senjata Israel-Hamas Masih Berlaku Usai Serangan di Gaza

Trump Sebut Gencatan Senjata Israel-Hamas Masih Berlaku Usai Serangan di Gaza

Yulida Medistiara - detikNews
Senin, 20 Okt 2025 08:39 WIB
U.S. President Donald Trump speaks, as he and Apple CEO Tim Cook (not pictured) present Apples announcement of a $100 billion investment in U.S. manufacturing, in the Oval Office at the White House in Washington, D.C., U.S., August 6, 2025. REUTERS/Jonathan Ernst Purchase Licensing Rights
Presiden AS Donald Trump (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih tetap berlaku. Hal itu disampaikan Trump usai militer Israel melakukan serangan mematikan di Gaza atas dugaan pelanggaran gencatan senjata oleh kelompok bersenjata Palestina tersebut.

"Ya, memang," kata Trump kepada wartawan di Air Force One ketika ditanya apakah gencatan senjata masih berlaku.

Ia juga menyatakan bahwa pimpinan Hamas tidak terlibat dalam dugaan pelanggaran apa pun. Trump justru menyalahkan "beberapa pemberontak di dalamnya."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagaimanapun, ini akan ditangani dengan benar. Ini akan ditangani dengan tegas, tetapi dengan benar," tambah Trump.

ADVERTISEMENT

Trump berharap gencatan senjata yang ia bantu mediasi akan tetap berlaku. "Kami ingin memastikan bahwa gencatan senjata akan berlangsung sangat damai dengan Hamas," katanya.

"Seperti yang Anda ketahui, mereka cukup ribut. Mereka telah melakukan beberapa penembakan, dan kami pikir mungkin para pemimpin tidak terlibat dalam hal itu."

Sesaat sebelum komentar Trump, Wakil Presiden AS, JD Vance, meremehkan kekerasan yang kembali terjadi di Gaza, mengatakan kepada para wartawan bahwa akan ada 'kejang-kejang' dalam gencatan senjata.

"Hamas akan menyerang Israel. Israel harus merespons," ujarnya.

"Jadi, kami pikir Hamas memiliki peluang terbaik untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan. Namun, bahkan jika itu terjadi, akan ada banyak tantangan, dan kami harus memantau situasinya," lanjutnya.

Vance juga meminta negara-negara Teluk Arab untuk membangun "infrastruktur keamanan" guna memastikan Hamas dilucuti senjatanya, yang merupakan bagian penting dari kesepakatan damai.

"Negara-negara Teluk Arab, sekutu kami, belum memiliki infrastruktur keamanan yang memadai untuk memastikan Hamas telah dilucuti," ujarnya.

Sementara itu, Israel mengatakan telah melanjutkan penegakan gencatan senjata Gaza setelah menyerang dan menuduh kelompok Hamas menargetkan pasukannya dalam kekerasan paling serius sejak gencatan senjata sembilan hari dimulai.

45 Orang Tewas

Badan pertahanan sipil Gaza, yang beroperasi di bawah otoritas Hamas, mengatakan setidaknya 45 orang tewas di seluruh wilayah tersebut dalam serangan Israel. Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki laporan korban jiwa.

Simak juga Video 'Trump Peringatkan Hamas Jika Langgar Perjanjian: Kami Akan Bertindak':

Halaman 2 dari 2
(yld/isa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads