Rentetan serangan drone dan bom Rusia melanda wilayah Ukraina bagian timur dan selatan. Sedikitnya enam orang tewas akibat serangan-serangan terbaru Moskow tersebut.
Militer Rusia semakin meningkatkan serangan udara jarak jauh terhadap kota-kota di Ukraina, serta serangan dan gempuran di garis depan pertempuran, dalam beberapa pekan terakhir.
Moskow mengabaikan ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan menerapkan tarif 100 persen jika Rusia tidak mengakhiri perang melalui kesepakatan damai dalam waktu 50 hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan terbaru Rusia, seperti dilansir AFP, Sabtu (19/7/2025), menewaskan sedikitnya tiga orang di wilayah Dnipropetrovsk -- area pertambangan industri penting yang semakin tertekan akibat serangan Moskow.
"Gedung-gedung pemerintahan, sebuah toko, dan rumah-rumah pribadi mengalami kerusakan," ucap Gubernur Sergiy Lysak dalam pernyataan via Telegram.
Disebutkan bahwa dua orang di antaranya tewas akibat serangan drone yang memicu kebakaran di distrik Kamyanske, Dnipropetrovsk. Satu orang lainnya, yang berusia 52 tahun, tewas dalam serangan drone lainnya yang melanda area lainnya di wilayah tersebut.
Lihat juga Video: Negaranya Perang, Warga Rusia-Ukraina di Bali Justru Jualan Narkoba
Tiga orang lainnya tewas dalam serangan Rusia yang menghantam area Donestk, Kherson dan Zaporizhshia -- yang sebagian diduduki oleh pasukan Moskow.
Ukraina melaporkan bahwa Rusia meluncurkan sedikitnya 35 serangan drone jarak jauh pada dini hari -- relatif rendah dibandingkan ratusan drone dalam sehari yang biasa diluncurkan Moskow.
Sementara otoritas Rusia mengklaim pasukannya telah menembak jatuh 73 drone Ukraina di wilayahnya, termasuk 10 drone di antaranya yang disebut sedang melaju ke arah ibu kota Moskow.
Baca juga: Diancam Trump, Rusia Kembali Serang Ukraina |
Lihat juga Video: Negaranya Perang, Warga Rusia-Ukraina di Bali Justru Jualan Narkoba