Hamas Tuduh Israel Hambat Perundingan Gencatan Senjata Gaza

Hamas Tuduh Israel Hambat Perundingan Gencatan Senjata Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 19 Jul 2025 16:55 WIB
Abu Ubaida, the spokesman of the Izz el-Deen al-Qassam Brigades, gestures as he speaks during an anti-Israel military show in the southern Gaza Strip November 11, 2019. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/ File Photo Purchase Licensing Rights
Juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, Abu Ubaida (dok. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/File Photo Purchase Licensing Rights)
Gaza City -

Sayap bersenjata kelompok Hamas menuduh Israel menghambat tercapainya kesepakatan dalam perundingan gencatan senjata interim dan pembebasan para sandera di Jalur Gaza. Hamas menyebut Tel Aviv selalu menolak usulan yang mereka tawarkan dalam perundingan yang sedang berlangsung di Qatar.

Pernyataan tersebut, seperti dilansir AFP, Sabtu (19/7/2025), disampaikan saat para perunding dari kedua belah pihak sedang melakukan perundingan tidak langsung di Doha, ibu kota Qatar, sejak 6 Juli lalu dalam upaya menyepakati gencatan senjata Gaza selama 60 hari, yang melibatkan pembebasan 10 sandera.

Namun setelah hampir dua pekan, tidak ada terobosan dan masing-masing pihak saling menyalahkan karena menolak untuk mengalah pada tuntutan utama mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi Israel, tuntutan tersebut mencakup pembubaran Hamas sebagai kekuatan tempur dan ancaman keamanan.

Sedangkan Hamas menginginkan jaminan yang lebih tegas atas perdamaian abadi, penarikan pasukan Israel sepenuhnya dari Jalur Gaza, dan aliran bantuan kemanusiaan yang lebih bebas.

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataan video yang dirilis pada Jumat (18/7), juru bicara sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, Abu Ubaida, mengatakan bahwa Hamas "selalu mengusulkan kesepakatan komprehensif yang akan memulangkan semua sandera sekaligus".

Simak juga Video: UNICEF Ungkap 28 Anak di Gaza Tewas Setiap Hari Selama 2 Tahun

Tapi Ubaida mengatakan Israel "menolak usulan kami" dan mendesak Tel Aviv untuk mempertimbangkan kembali usulan-usulannya.

"Jika musuh tetap bersikeras dalam putaran negosiasi ini, kami tidak dapat menjamin kembalinya proposal kesepakatan parsial -- termasuk tawaran pertukaran 10 tawanan (sandera)," tegasnya.

Qatar, sebagai salah satu mediator perundingan, menyatakan bahwa perundingan gencatan senjata masih dalam "tahap pertama" dan para mediator sedang meningkatkan upaya untuk mencapai kesepakatan.

Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, menolak untuk menyebut adanya kebuntuan dan menyatakan tidak ada kerangka waktu yang ditetapkan untuk perundingan tersebut.

Simak juga Video: UNICEF Ungkap 28 Anak di Gaza Tewas Setiap Hari Selama 2 Tahun

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads