Ramai-ramai Mengecam Rencana Israel Taklukkan Gaza

Ramai-ramai Mengecam Rencana Israel Taklukkan Gaza

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 07 Mei 2025 11:04 WIB
Palestinians inspect the damage at a school sheltering displaced people, following an Israeli strike, in Gaza City, April 23, 2025. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Kerusakan di Gaza akibat serangan Israel (Foto: REUTERS/Dawoud Abu Alkas)
Jakarta -

Israel menuai kecaman internasional atas rencananya untuk memperluas serangan ke Gaza. Terlebih lagi menteri keuangan sayap kanan negara itu menyerukan pada Selasa (6/5) agar wilayah Palestina itu "dihancurkan".

Militer Israel telah memanggil puluhan ribu tentara cadangan untuk rencana perluasan serangan di Jalur Gaza, yang menurut seorang pejabat akan mencakup "penaklukan" wilayah Palestina itu.

Dilansir kantor berita AFP, Rabu (7/5/2025), diplomat utama Uni Eropa Kaja Kallas mengatakan kepada mitranya dari Israel melalui panggilan telepon, bahwa situasinya "tidak dapat dipertahankan". Dia pun mendesak dimulainya kembali aliran bantuan ke Gaza, di mana kelaparan mengancam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hampir seluruh dari 2,4 juta penduduk wilayah Palestina telah mengungsi setidaknya sekali selama perang, yang dipicu oleh serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 terhadap Israel.

Blokade Israel selama dua bulan sejak awal Maret lalu telah memperburuk krisis kemanusiaan.

ADVERTISEMENT

Pemerintah China mengatakan pihaknya menentang tindakan militer Israel dan "sangat khawatir" dengan rencana serangan yang lebih luas.

Beijing juga meminta Israel dan Hamas untuk "melaksanakan secara efektif" ketentuan gencatan senjata yang berakhir pada 18 Maret lalu.

Senada dengan itu, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot mengatakan Paris "sangat keras" mengutuk serangan yang direncanakan Israel, menyebutnya "tidak dapat diterima". Dia menambahkan bahwa pemerintah Israel telah melanggar hukum humaniter".

Menteri Inggris urusan Timur Tengah Hamish Falconer mengatakan pemerintahnya menentang perluasan operasi Israel. Dia menambahkan bahwa "setiap upaya untuk mencaplok tanah di Gaza tidak dapat diterima".

'Lihat juga Video: Demo di Israel Memanas Usai Deklarasi Serangan Intensif ke Gaza'

Kanselir baru Jerman Friedrich Merz juga menyuarakan "kekhawatiran yang besar". Dia mengatakan bahwa dirinya akan mengirim menteri luar negerinya ke Israel akhir pekan ini.

Hal itu disampaikan setelah Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich mengatakan bahwa Jalur Gaza harus "dihancurkan seluruhnya", dan meminta penduduknya untuk "pergi dalam jumlah besar ke negara ketiga" setelah perang.

Pada hari Senin lalu, juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Farhan Haq mengatakan bahwa "Gaza adalah, dan harus tetap, menjadi bagian integral dari negara Palestina di masa depan."

Sebelumnya, militer Israel mengatakan bahwa operasi militer yang diperluas, yang disetujui oleh kabinet keamanan pada hari Minggu lalu, akan mencakup pemindahan "sebagian besar" populasi Gaza.

'Lihat juga Video: Demo di Israel Memanas Usai Deklarasi Serangan Intensif ke Gaza'

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads