Heboh Menhan AS Bahas Serangan ke Yaman di Grup Chat, Trump Bilang Gini

Heboh Menhan AS Bahas Serangan ke Yaman di Grup Chat, Trump Bilang Gini

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 22 Apr 2025 14:01 WIB
U.S. Defense Secretary Pete Hegseth attends a meeting with Britains Defence Secretary John Healey (not pictured) at the Pentagon in Washington, D.C., U.S., March 6, 2025. REUTERS/Kent Nishimura Purchase Licensing Rights
Menhan AS Pete Hegseth (Foto: REUTERS/Kent Nishimura Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump membela kepala Pentagon-nya yang kontroversial, Pete Hegseth, meskipun ada skandal baru atas laporan penggunaan grup chat (obrolan) Signal untuk membahas serangan AS di Yaman dengan istrinya dan orang lain.

"Dia melakukan pekerjaan yang hebat," kata Trump, dilansir kantor berita AFP, Selasa (22/4/2025). Dia pun menepis laporan tersebut sebagai "hanya berita palsu."

Sebelumnya, media-media AS melaporkan bahwa Hegseth menggunakan Signal untuk membahas tentang serangan udara terhadap kelompok pemberontak Houthi di Yaman dengan orang-orang yang biasanya tidak terlibat dalam pembicaraan semacam itu. Ini terjadi hanya beberapa minggu setelah terungkap bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) AS itu juga berbagi rincian tentang serangan tersebut dalam grup chat Signal lainnya, yang secara tidak sengaja melibatkan seorang jurnalis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Skandal dan laporan kekacauan di dalam Pentagon ini merupakan pukulan bagi Hegseth, mantan pembawa acara Fox News yang dipilih oleh Trump meskipun tidak memiliki pengalaman militer tingkat tinggi dan tidak memiliki latar belakang dalam menjalankan organisasi besar.

Namun, Hegseth menentangnya, menyalahkan media.

ADVERTISEMENT

"Inilah yang dilakukan media. Mereka mengambil sumber anonim dari mantan karyawan yang tidak puas, lalu mereka mencoba mencabik-cabik orang dan merusak reputasi mereka," kata Hegseth di Gedung Putih, seraya menambahkan: "Ini tak akan berhasil," imbuh Menhan AS itu.

Simak Video: 12 Orang Tewas dan 30 Luka-luka Akibat Serangan AS di Yaman

Beberapa anggota parlemen dari Partai Demokrat mengatakan sudah saatnya Hegseth untuk mundur.

"Dia adalah bencana keamanan nasional yang berjalan dan harus mengundurkan diri atau dipecat," kata anggota DPR, Jim McGovern.

Senator Mark Warner, Andy Kim, dan Elissa Slotkin juga meminta Hegseth untuk mundur. "Jika dia peduli dengan lembaga yang dipimpinnya, dia harus berani, mengakui bahwa dia mengganggu misi militer, dan mengundurkan diri," tutur Elissa Slotkin.

Ketua Komite Nasional Demokrat Ken Martin juga menyebut kepala Pentagon itu "aib" dan mengatakan "sudah saatnya bagi Hegseth untuk mengundurkan diri -- atau bagi Donald Trump untuk memecatnya."

Simak Video: 12 Orang Tewas dan 30 Luka-luka Akibat Serangan AS di Yaman

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads