Cekcok di Gedung Putih, Trump Sebut Zelensky Tak Siap untuk Perdamaian

Cekcok di Gedung Putih, Trump Sebut Zelensky Tak Siap untuk Perdamaian

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 01 Mar 2025 13:44 WIB
WASHINGTON, DC - FEBRUARY 28: U.S. President Donald Trump speaks as he departs the White House on February 28, 2025 in Washington, DC. Trump spoke on his contentious Oval Office meeting with Ukrainian President Volodymyr Zelensky.   Chip Somodevilla/Getty Images/AFP (Photo by CHIP SOMODEVILLA / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Presiden AS Donald Trump saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih sebelum terbang ke Florida (Getty Images via AFP/CHIP SOMODEVILLA)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky "tidak siap untuk perdamaian" setelah keduanya cekcok dalam pertemuan di Gedung Putih. Trump menuduh Zelensky tidak menghormati AS dalam pertemuan tersebut.

Pertemuan antara Trump dan Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih pada Jumat (28/2) waktu setempat awalnya berjalan baik, sebelum situasi memanas dan adu mulut terjadi antara kedua kepala negara. Wakil Presiden AS JD Vance, yang hadir dalam pertemuan itu, juga terlibat dalam cekcok tersebut.

Dalam cekcok itu, seperti dilansir Associated Press, Sabtu (1/3/2025), Trump menyebut Zelensky "mempertaruhkan nyawa jutaan orang" juga "bertaruh dengan Perang Dunia III". Dia bahkan mengatakan bahwa apa yang dilakukan Zelensky "sangat tidak menghormati negara ini".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melakukan pertemuan yang sangat berarti di Gedung Putih hari ini. Banyak hal yang dipelajari yang tidak akan pernah dipahami tanpa percakapan di bawah tekanan seperti itu. Sungguh menakjubkan apa yang keluar melalui emosi," tulis Trump dalam pernyataan via media sosial, usai cekcok dengan Zelensky.

Trump menyebut Zelensky tidak siap untuk perdamaian, dengan adanya keterlibatan AS dalam upaya mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina.

ADVERTISEMENT

"Saya telah menetapkan bahwa Presiden Zelensky tidak siap untuk perdamaian jika Amerika terlibat, karena dia merasa keterlibatan kita memberinya keuntungan besar dalam negosiasi. Saya tidak menginginkan keuntungan, saya menginginkan PERDAMAIAN," tegas Trump dalam pernyataannya.

"Dia tidak menghormati Amerika Serikat di Ruang Oval yang sangat berharga. Dia bisa kembali ketika dia siap untuk perdamaian," ujar Trump.

Zelensky meninggalkan Gedung Putih usai cekcok terjadi. Beberapa sumber menyebut Zelensky diminta meninggalkan Gedung Putih oleh para penasihat top Trump setelah keduanya terlibat cekcok. Seremoni penandatanganan perjanjian mineral yang dijadwalkan, batal digelar.

Lihat juga Video: Berdebat Panas, Trump Sebut Zelensky Berjudi dengan Perang Dunia III


[Gambas:Video 20detik]


Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Dalam pernyataan kepada wartawan sebelum terbang resort mewah Mar-a-Lago miliknya di Florida, Trump menegaskan dirinya menginginkan "gencatan senjata segera" antara Rusia dan Ukraina. Namun Trump mengakui ragu jika Zelensky siap untuk berdamai.

"Saya menginginkan gencatan senjata sekarang," ujarnya kepada wartawan, seperti dilansir AFP.

Dalam cekcok di Gedung Putih, Zelensky mempertanyakan condongnya Trump pada Rusia dan mempertanyakan "diplomasi" yang diserukan Vance dalam pertemuan itu, dengan menyinggung pelanggaran komitmen yang berulang kali dilakukan Moskow selama bertahun-tahun di panggung global.

Vance kemudian menuduh Zelensky "tidak tahu berterima kasih" terhadap dukungan AS, dan menyebutnya "kurang ajar".

Trump, dalam adu mulut yang disaksikan banyak wartawan itu, menyatakan dirinya "berada di tengah-tengah" dan tidak memihak Ukraina atau pun Rusia. Dia menuduh Zelensky menolak berdamai dengan Rusia, dan mencemooh "kebencian" Zelensky terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penghalang menuju perdamaian.

Lihat juga Video: Berdebat Panas, Trump Sebut Zelensky Berjudi dengan Perang Dunia III

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads