Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengancam akan menghentikan pasokan senjata untuk Israel, jika negara itu tetap melancarkan serangan darat terhadap Rafah. Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gilad Erdan, menyebut ancaman Biden itu "sangat mengecewakan".
Ancaman itu menjadi peringatan paling langsung yang disampaikan Biden kepada Israel sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.
Sementara itu, Erdan dalam tanggapannya menyebut ancaman Biden sebagai "pernyataan yang sulit dan sangat mengecewakan". Pernyataan Erdan itu menjadi reaksi pertama dari Israel terhadap ancaman Biden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (9/5/2024):
- AS Setop Kirim Bom Khawatir Invasi ke Rafah, Begini Respons Israel
Militer Israel memberikan respons santai atas keputusan Amerika Serikat (AS), sekutunya, menangguhkan pengiriman bom di tengah kekhawatiran rencana invasi darat besar-besaran oleh Tel Aviv ke Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.
Seperti dilansir media lokal, The Times of Israel, Kamis (9/5/2024), juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan bahwa sekutu menyelesaikan setiap perselisihan yang terjadi "di balik pintu tertutup".
Saat ditanya soal isu tersebut dalam konferensi pers yang digelar surat kabar Yedioth Ahronoth di Tel Aviv pada Rabu (8/5), Hagari menggambarkan koordinasi antara Israel dan AS telah mencapai "ruang lingkup yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut saya, dalam sejarah Israel".
- Biden Ancam Setop Pasokan Senjata Jika Israel Menginvasi Rafah
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengancam akan menghentikan pasokan senjata untuk Israel, jika negara Yahudi itu melancarkan serangan darat secara besar-besaran terhadap Rafah, kota paling selatan di Jalur Gaza yang menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta pengungsi Palestina.
Ancaman itu menjadi peringatan paling langsung yang disampaikan Biden kepada Israel sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (9/5/2024), peringatan terbaru ini dilontarkan Biden setelah AS sejak pekan lalu menangguhkan pengiriman bom berat untuk Israel, sekutunya, di tengah kekhawatiran rencana invasi darat secara besar-besaran oleh Tel Aviv terhadap Rafah, yang terletak dekat perbatasan Mesir.
- Biden Sesalkan Pasokan Bom AS ke Israel Dipakai Bunuh Warga Sipil Gaza
Penyesalan disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terkait pasokan bom dari Washington yang digunakan militer Israel dalam serangan yang menewaskan banyak warga sipil Palestina dalam perang yang berkecamuk di Jalur Gaza beberapa bulan terakhir.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (9/5/2024), Biden dalam wawancara dengan CNN, pada Rabu (8/5) waktu setempat, menyampaikan pengakuan dan penyesalan atas kenyataan bahwa warga sipil telah terbunuh akibat dijatuhkannya bom-bom pasokan AS oleh Israel di wilayah Palestina.
Pengakuan dan penyesalan Biden itu disampaikan setelah AS menangguhkan pengiriman pasokan bom untuk Israel sejak pekan lalu, karena mengkhawatirkan bom-bom pasokannya digunakan untuk menyerang Rafah, yang menjadi tempat berlindung bagi lebih dari satu juta pengungsi Palestina di Jalur Gaza.
- Dubes Israel Respons Ancaman Biden Setop Pasokan Senjata: Mengecewakan!
Ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk menghentikan pasokan senjata menuai reaksi keras dari Israel. Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gilad Erdan, menyebut ancaman Biden untuk Tel Aviv itu "sangat mengecewakan".
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Kamis (9/5/2024), Biden dalam peringatan paling keras, mengancam akan menghentikan pasokan senjata untuk Israel, jika negara Yahudi itu melancarkan serangan darat secara besar-besaran terhadap Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.
Washington berulang kali memperingatkan Tel Aviv untuk tidak menginvasi Rafah, yang menjadi tempat berlindung bagi lebih dari satu juta pengungsi Palestina, tanpa adanya rencana kemanusiaan yang jelas.
- Putin Tak Toleransi Ancaman Barat: Kekuatan Nuklir Selalu Waspada!
Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan negaranya tidak akan menoleransi segala ancaman dari negara-negara Barat. Putin memperingatkan bahwa kekuatan nuklir Rusia "selalu" waspada.
Seperti dilansir AFP, Kamis (9/5/2024), penegasan itu disampaikan Putin saat berpidato dalam peringatan 79 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II silam. Peringatan itu disebut sebagai "Hari Kemenangan" oleh warga Rusia, yang diwarnai parade militer.
Parade militer "Hari Kemenangan" biasanya menampilkan barisan peralatan militer Rusia, termasuk rudal canggih dan sistem pertahanan udara, juga ribuan personel militer negara tersebut.