Veto Resolusi DK PBB Soal Gencatan Senjata di Gaza, AS Dihujani Kritikan

Veto Resolusi DK PBB Soal Gencatan Senjata di Gaza, AS Dihujani Kritikan

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 09 Des 2023 11:28 WIB
Residential buildings, destroyed in Israeli strikes during the conflict, lie in ruin, amid a temporary truce between Israel and the Palestinian Islamist group Hamas, in southern Gaza City November 26, 2023. REUTERS/Bassam Masoud
Kehancuran di Gaza akibat perang yang berkecamuk antara Israel dan Hamas (dok. REUTERS/STAFF)
New York -

Kritikan menghujani Amerika Serikat (AS) yang menggunakan hak vetonya untuk menolak resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza.

Sebanyak 13 negara anggota Dewan Keamanan PBB mendukung resolusi yang diajukan oleh Uni Emirat Arab itu dalam voting yang digelar pada Jumat (8/12) waktu setempat. Jepang dan Prancis, yang merupakan sekutu AS, turut memberikan dukungannya.

Satu suara abstain diberikan oleh Inggris, yang mengkritik resolusi itu tidak berisi kecaman untuk Hamas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS yang merupakan salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB, menggunakan hak veto untuk menolak resolusi itu. Langkah Washington ini menggagalkan disepakati dan diadopsinya resolusi tersebut oleh Dewan Keamanan PBB.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (9/12/203), Uni Emirat Arab memberikan reaksi keras atas veto yang diberikan oleh AS terhadap resolusi yang diajukannya.

ADVERTISEMENT

"Apa pesan yang kita kirimkan kepada warga Palestina jika kita tidak bisa bersatu mendukung seruan untuk menghentikan pengeboman tanpa henti di Gaza?" tanya Wakil Duta Besar Uni Emirat Arab untuk PBB, Mohamed Abushahab, kepada forum Dewan Keamanan PBB dalam sidang darurat di New York, AS.

"Pesan apa yang kita kirimkan kepada warga sipil di seluruh dunia yang mungkin menemukan diri mereka dalam situasi yang sama?" imbuhnya.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Lihat Video: AS Gunakan Veto Resolusi PBB Tolak Genjatan Senjata di Gaza

[Gambas:Video 20detik]




Secara terang-terangan, Uni Emirat Arab menyatakan kekecewaan atas langkah AS yang melindungi Israel, sekutunya, dengan menggunakan hak veto.

"Uni Emirat Arab sangat kecewa," tegas perwakilan Uni Emirat Arab untuk PBB.

"Sangat disesalkan... dewan ini tidak mampu menuntut gencatan senjata kemanusiaan," sebutnya.

Utusan tetap negara pengamat Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, dalam pernyataannya menyebut hasil voting resolusi Dewan Keamanan PBB itu 'sangat disesalkan' dan merupakan 'bencana' karena Dewan Keamanan PBB dicegah untuk melaksanakan tanggung jawabnya melalui resolusi.

"Jutaan nyawa warga Palestina berada dalam bahaya. Setiap nyawa adalah suci, layak untuk diselamatkan," ucapnya kepada forum Dewan Keamanan PBB.

"Para penjahat perang diberi lebih banyak waktu untuk melakukan kejahatan mereka," kritik Mansour merujuk pada Israel.

"Bagaimana hal ini bisa dibenarkan? Bagaimana seseorang bisa membenarkan pembantaian seluruh rakyat," tanyanya.

"Jika Anda mendukungnya (perang ini-red) maka Anda mendukung kejahatan terhadap kemanusiaan. Ini hari yang buruk bagi Dewan Keamanan (PBB)," sebut Mansour dalam pernyataannya, yang tampaknya menyindir AS.

Kritikan untuk AS juga disampaikan oleh Rusia. "Rekan-rekan kami dari AS sungguh-sungguh, di depan mata kami, telah menjatuhkan hukuman mati terhadap ribuan orang, bahkan puluhan ribu orang, lebih banyak warga sipil di Palestina," kritik wakil utusan Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy.

Sementara itu, Medecins San Frontiers atau yang dikenal sebagai Doctors Without Borders menyebut kelambanan Dewan Keamanan PBB telah menjadikan badan ini "terlibat dalam pembantaian yang sedang berlangsung" di Jalur Gaza.

Sindiran serupa juga dilontarkan oleh Human Rights Watch, yang menyatakan bahwa: "Dengan terus memasok persenjataan dan perlindungan diplomatik... AS berisiko terlibat dalam kejahatan perang."

Sejumlah upaya sebelumnya untuk mengadopsi resolusi juga berujung kegagalan. Sejauh ini, sudah empat resolusi yang ditolak dalam beberapa pekan setelah serangan Hamas pada 7 Oktober karena kurangnya dukungan negara anggota Dewan Keamanan PBB, atau karena adanya veto dari AS, Rusia atau China.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads