.webp)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyuarakan kekecewaannya karena negaranya tidak diundang untuk bergabung aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) saat pertemuan puncak atau KTT digelar di Lithuania. Zelensky lantas menegaskan bahwa Ukraina akan membuat NATO lebih kuat.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (12/7/2023), kekecewaan itu diluapkan Zelensky saat berbicara di hadapan ribuan orang yang berkumpul di Vilnius, ibu kota Lithuania, Banyak dari orang-orang itu melambaikan bendera nasional Ukraina, dengan beberapa penembak jitu bersiaga di atap-atap bangunan.
"Apakah ini keinginan yang terlalu besar?" tanya Zelensky di hadapan ribuan orang yang berkumpul di Vilnius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"NATO akan membuat Ukraina lebih aman, Ukraina akan membuat NATO lebih kuat," tuturnya.
Zelensky kemudian berterima kasih kepada Lithuania atas 'posisi yang jelas, jujur dan berani' dalam mendukung keanggotaan Ukraina.
Dalam KTT pada Selasa (11/7) waktu setempat, para pemimpin NATO menyatakan Ukraina seharusnya bisa bergabung aliansi militer itu di masa depan, namun mereka tidak memberikan undangan langsung kepada Kyiv untuk bergabung.
Hanya disebutkan bahwa para pemimpin NATO menyepakati akan menyampaikan undangan kepada Ukraina untuk bergabung ketika 'para anggota setuju dan persyaratannya terpenuhi'. Namun tidak ada kerangka waktu yang pasti yang disampaikan untuk hal tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sebelum pernyataan bersama pemimpin NATO dirilis, Zelensky mengkritik pemimpin-pemimpin NATO 'absurd' jika tidak memberikan jangka waktu untuk keanggotaan Ukraina. Zelensky hadir dalam KTT NATO itu sebagai tamu khusus.
"Saya melakukan perjalanan ke sini dengan keyakinan pada keputusan, dengan keyakinan pada mitra-mitra, dengan keyakinan pada NATO yang kuat, NATO yang tidak ragu, yang tidak kehilangan waktu, dan tidak memandang agresor mana pun," ucap Zelensky dengan bahasa Ukraina kepada kerumunan orang di Vilnius.
"Saya berharap agar keyakinan ini menjadi kepastian -- kepastian dalam keputusan yang pantas kita semua dapatkan dan yang diharapkan oleh setiap prajurit kami, setiap warga negara kami, setiap ibu kami, setiap anak kami. Dan apakah ini keinginan yang terlalu besar?" imbuhnya.
Dilaporkan bahwa negara-negara anggota NATO dari Eropa Timur mendukung posisi Ukraina, berargumen bahwa membawa Kyiv di bawah payung keamanan kolektif NATO menjadi cara terbaik untuk mencegah Rusia menyerang kembali.
Namun negara-negara anggota NATO lainnya, seperti Amerika Serikat (AS) dan Jerman, mengambil sikap yang lebih berhati-hati dan mewaspadai setiap langkah yang mereka khawatirkan bisa menarik NATO ke dalam konflik langsung dengan Rusia.
