Ukraina Menepis Saat Rusia Tuding Serangan Drone 'Teroris'

Ukraina Menepis Saat Rusia Tuding Serangan Drone 'Teroris'

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 31 Mei 2023 22:55 WIB
Russian President Vladimir Putin attends a news conference following the Eurasian Economic Union summit in Bishkek, Kyrgyzstan, December 9, 2022. Sputnik/Sergei Bobylyov/Pool via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin (Sputnik/Sergei Bobylyov/Pool via REUTERS)
Jakarta -

Invasi Rusia ke Ukraina masih berbuntut konflik mengerikan. Setelah Rusia menyerang Kyiv, giliran muncul serangan ke Moskow. Rusia menuduh Ukraina sebagai penyerang Moskow dan Vladimir Putin menyebut itu sebagai tindakan terorisme.

"Ini jelas merupakan tanda-tanda dari aktivitas teroris," kata Putindilansir Reuters, Rabu (31/5/2023).

Ukraina, sebut Putin, telah memiliki jalan untuk berusaha 'mengintimidasi Rusia, warga Rusia dan menyerang bangunan-bangunan tempat tinggal'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otoritas Rusia mengklaim delapan drone yang menargetkan wilayah sipil Moskow dan sekitarnya, yang dihuni lebih dari 21 juta penduduk, pada Selasa (30/5) dini hari berhasil ditembak jatuh, dengan beberapa drone lainnya dialihkan dengan peralatan jammer elektronik khusus.

Moskow yang merupakan ibu kota dari negara dengan kekuatan nuklir terbesar di dunia telah dilindungi oleh sistem peringatan dini yang ekstensif. Namun usai rentetan serangan drone Ukraina, Putin menyatakan bahwa sistem pertahanan udara di sekitar Moskow akan diperkuat.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, Ukraina menepis:

Ukraina menepis

Ukraina membantah terlibat secara langsung dalam rentetan serangan drone yang menghujani ibu kota Moskow di Rusia. Namun demikian, Kiev mengakui tengah 'menikmati' situasi di Moskow dan memprediksi masih akan ada serangan lainnya.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (31/5/2023), bantahan itu disampaikan oleh penasihat kepresidenan Ukraina Mykhailo Podolyak saat berbicara dalam acara saluran YouTube 'Breakfast Show'.

"Soal serangan itu, tentu saja kami senang untuk menyaksikannya dan memprediksi peningkatan jumlah serangan," ujarnya.

"Tapi tentu saja, kami tidak ada hubungannya secara langsung dengan hal ini," tegas Podolyak.

Serangan lain

Dilansir Reuters, Rabu (31/5), terjadi serangan drone yang menghantam dan memicu kebakaran di sebuah kilang minyak Rusia bagian selatan. Rusia menuding Ukraina sebagai dalang serangan itu.

Otoritas Rusia juga melaporkan sebuah serangan artileri Ukraina terhadap kota Shebekino yang berjarak hanya tujuh kilometer sebelah utara wilayah Kharkiv di Ukraina. Serangan itu tercatat sebagai serangan ketiga di wilayah perbatasan dalam sepekan terakhir.

Gubernur setempat Vyascheslav Gladkov dalam pernyataan via Telegram melaporkan sedikitnya dua orang harus dirawat di rumah sakit akibat serangan itu.

Gladkov juga menyebut serangan itu menghancurkan jendela-jendela bangunan dan merusak atap gedung apartemen delapan lantai, empat rumah warga, sebuah sekolah dan beberapa tempat lainnya.

Selanjutnya, kata AS:

AS tak dukung serangan ke Rusia

Seperti dilansir Reuters, Rabu (31/5/2023), Gedung Putih dalam pernyataan pada Selasa (30/5) waktu setempat menyebut AS masih mengumpulkan informasi soal laporan rentetan serangan drone di wilayah Moskow. Presiden Vladimir Putin menuduh Ukraina sebagai dalang di balik serangan drone itu.

"Secara umum, kami tidak mendukung serangan-serangan di dalam wilayah Rusia," tegas juru bicara Gedung Putih AS.

Menanggapi pernyataan Gedung Putih, Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov menuduh Washington telah mendorong Ukraina untuk melancarkan serangan di wilayah Rusia, dengan secara terbuka mengabaikan serangan drone yang menghantam sejumlah distrik di wilayah Moskow pada Selasa (30/5) dini hari.

"Upaya apakah ini untuk bersembunyi di balik ungkapan bahwa mereka sedang 'mengumpulkan informasi'? tulis Antonov dalam pernyataan via Telegram.

"Ini merupakan dorongan bagi teroris Ukraina," tegasnya.

Halaman 2 dari 3
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads