Empat orang yang merupakan satu keluarga asal New York, Amerika Serikat (AS), turut menjadi korban tewas dalam gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki awal pekan ini. Keluarga asal AS yang tewas itu terdiri atas sepasang suami-istri dan dua anaknya yang masih balita.
Seperti dilansir CNN, Jumat (10/2/2023), Burak Firik yang merupakan mantan anggota Dewan Hubungan Amerika-Islam Cabang New York (CAIR-NY) tewas bersama istrinya, Kimberly dan kedua anak laki-laki mereka, Hamza (2) dan Bilal (1).
Kabar kematian Firik dan keluarganya itu diungkapkan oleh Direktur Legal CAIR-NY Ahmed M Mohamed kepada CNN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Firik dan keluarganya tengah berada di dalam gedung apartemen yang ada di Kahramanmaras, Turki, saat gempa mengguncang pada Senin (6/2) waktu setempat. Mohamed menuturkan bahwa gedung apartemen itu ambruk akibat guncangan kuat gempa.
Kahramanmaras diketahui menjadi pusat gempa bumi Magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah.
Mohamed menuturkan dirinya mengenal Firik sejak tahun 2019 dan terakhir kali berbicara dengannya beberapa bulan lalu, sebelum Firik dan keluarganya pergi ke Turki untuk mengunjungi ayahnya, yang baru saja menjalani operasi jantung.
"Dia adalah individu yang sangat aktif dalam komunitasnya, pilar bagi keluarganya, pilar bagi komunitas Muslim, komunitas Turki-Amerika dan sungguh-sungguh, dia seorang pemimpin pelayan yang menempatkan keyakinannya dalam tindakan," puji Mohamed soal sosok Firik.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video: Korban Tewas Gempa Dahsyat Turki-Suriah Hampir Mencapai 20.000
Disebutkan lebih lanjut oleh Mohamed bahwa Firik merupakan 'sosok pria pencinta keluarga', yang tertarik pada komputer dan teknologi, juga pernah belajar soal pasar dan gemar membaca.
"Itulah alasan dia berada di Turki, untuk bersama keluarganya," ucapnya.
Secara terpisah, laporan NY Daily News yang mengutip saudara perempuan Kimberly, Salma Salazar, menyebut keluarga itu tewas setelah apartemen yang menjadi tempat tinggal mereka di Turki ambruk akibat guncangan gempa susulan berkekuatan Magnitudo 7,5, yang terjadi beberapa jam usai gempa pertama.
"Mereka selamat dari gempa pertama. Itu buruk. Tapi mereka tidak pernah membayangkan akan ada (gempa) berikutnya," tutur Salma kepada NY Daily News.
Firik disebut sedang berada di lantai atas bangunan apartemen lima lantai yang ambruk akibat gempa susulan. Ibunda Firik, Sema Firik (56), juga tewas. Sementara sang ayah, Nurettin Firik (60), berhasil selamat karena sedang berada di dalam mobil yang diparkir di luar gedung apartemen.
Firik bersama istri dan kedua anaknya yang tewas diketahui berstatus warga negara AS. Salma menuturkan bahwa Firik sudah delapan tahun lebih tidak bertemu langsung dengan ayah dan ibunya yang tinggal di Turki. Dia sedang dalam proses untuk membawa orangtuanya ke AS untuk berkunjung.
Keluarga itu, sebut Salma, telah dimakamkan di Turki.