Sedikitnya dua pemilih Malaysia yang sudah lanjut usia (lansia) meninggal dunia di tempat pemungutan suara (TPS) setempat saat pemungutan suara berlangsung pada Sabtu (19/11) waktu setempat. Kedua pemilih lansia itu meninggal dunia di wilayah Johor.
Seperti dilansir Malay Mail dan The Star, Sabtu (19/11/2022), Komisi Pemilihan Johor membenarkan laporan soal meninggalnya dua pemilih lansia di wilayahnya. Disebutkan bahwa satu pemilih meninggal di TPS Sembrong dan satu lagi di TPS Pulai.
Penyebab kematian keduanya belum diketahui secara jelas. Tidak ada informasi lebih detail seputar meninggalnya kedua pemilih lansia itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan kematian di Johor ini mencuat setelah laporan terpisah oleh media Sin Chew Daily menyebut seorang warga di wilayah Cheras ditemukan meninggal dunia di dalam mobilnya yang diparkir di luar TPS SJKC Batu II.
Diduga warga yang berusia 79 tahun itu kembali ke mobilnya setelah menggunakan hak suaranya, karena salah satu jarinya memiliki bekas tinta yang menjadi tanda telah memilih.
Pemilu Malaysia yang digelar pada Sabtu (19/11) waktu setempat ini akan menentukan suara mayoritas dalam parlemen, dengan partai atau koalisi yang dominan akan berhak membentuk pemerintahan baru dan menunjuk Perdana Menteri (PM) selanjutnya.
Ada 222 kursi majelis rendah parlemen yang anggotanya akan ditentukan oleh 21 juta pemilih terdaftar dalam pemilu ini. Jumlah pemilih itu tercatat meningkat 40 persen dibandingkan pemilu tahun 2018 lalu.
Lihat video 'Suasana Pemilu Malaysia, Mahathir-Anwar Ibrahim Kembali Bersaing':
Lebih dari 9.000 tempat pemungutan suara, yang kebanyakan didirikan di sekolah-sekolah dan pusat komunitas, akan dibuka selama 10 jam. Penghitungan suara akan dilakukan begitu tempat pemungutan suara ditutup, dengan hasilnya diperkirakan akan bisa diketahui pada malam yang sama.
Pertarungan utama dalam pemilu parlemen kali ini terjadi antara koalisi Barisan Nasional yang dipimpin Partai Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO) yang kini berkuasa, koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin tokoh oposisi Anwar Ibrahim, dan koalisi Perikatan Nasional yang dipimpin mantan PM Muhyiddin Yassin.
Pelaksanaan pemilu Malaysia ini diwarnai hujan dan banjir di beberapa wilayah, karena digelar di tengah musim penghujan. Dengan laporan Channel News Asia menyebut warga di negara bagian Sarawak rela mengantre di tengah genangan banjir dan peringatan badai petir dirilis untuk negara bagian Johor dan Sabah.
Seorang pengguna Facebook di wilayah Baram, Sarawak, mengunggah sejumlah foto yang menunjukkan antrean panjang para pemilih di tengah genangan banjir setinggi lutut di salah satu tempat pemungutan suara (TPS).
Meski dilanda banjir, proses pemungutan suara di wilayah Baram tidak terganggu. Laporan kantor berita Bernama menyebut proses pemungutan suara di area-area terdampak banjir tetap berjalan sesuai jadwal, dengan beberapa perubahan dilakukan terhadap lokasi TPS.
Situasi serupa dilaporkan terjadi di wilayah Perak, namun media lokal Utusan Malaysia menyebut para pemilih juga masih bertekad menggunakan hak suara mereka di tengah banjir.