Mundurnya Perdana Menteri Tak Akhiri Huru-hara di Sri Lanka

Mundurnya Perdana Menteri Tak Akhiri Huru-hara di Sri Lanka

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 10 Mei 2022 22:04 WIB
Police officers try to hold the metal barrier gates as demonstrators pull it off during a protest near Temple Trees Prime Minister Mahinda Rajapaksas official residence, amid the countrys economic crisis in Colombo, Sri Lanka, April 7, 2022. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Foto ilustrasi suasana di Sri Lanka. (REUTERS/DINUKA LIYANAWATTE)
Kolombo -

Perdana Menteri (PM) Sri Lanka Mahinda Rajapaksa memang sudah mundur setelah terjadi bentrokan berdarah yang menewaskan tiga orang. Meski begitu, huru-hara belum juga berakhir.

Bentrokan di Sri Lanka pada Senin (9/5) kemarin juga mengakibatkan sekitar 150 orang hingga 200 orang terluka. Peristiwa itu terjadi saat pendukung pemerintah bersenjatakan tongkat menyerang para demonstran.

Dilansir AFP, Selasa (10/5/2022), Sri Lanka telah mengalami krisis ekonomi terburuknya sejak kemerdekaan. Mereka telah mengalami pemadaman selama berbulan-bulan dan kekurangan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan. Kondisi tersebut memicu demonstrasi anti-pemerintah yang sangat damai selama berminggu-minggu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir DW, Sri Lanka gagal membayar utang luar negeri senilai USD 1 miliar atau sekitar Rp 732 triliun. Cadangan devisa Sri Lanka habis dan tidak bisa menopang kebutuhan rakyat. Banyak rumah sakit kehabisan obat. Harga barang-barang pokok membumbung tinggi.

Dalam suasana itu, PM Sri Lanka Mahinda Rajapaksa yang berusia 76 tahun itu mengirimkan surat pengunduran diri kepada adiknya, Presiden Gotabaya Rajapaksa.

ADVERTISEMENT

Dalam surat tersebut, dia menulis mengenai harapan dirinya untuk mengatasi krisis ekonomi namun kebijakan-kebijakan yang ditempuhnya tampaknya tidak memuaskan kubu oposisi kecuali kalau dia mundur.

Pengunduran diri, menurut Rajapaksa, diniatkan untuk mendorong terbentuknya "pemerintahan yang terdiri dari semua partai demi menuntun negara ini keluar dari krisis ekonomi".

Selanjutnya, huru-hara terus berlanjut, massa menyerbu kediaman Rajapaksa:

Massa menyerbu kediaman Rajapaksa

Selasa (10/5), sebagaimana dilansir AFP, huru-hara berlanjut. Mahinda Rajapaksa yang baru saja mundur dari jabatan PM kemudian dievakuasi dari kediaman resmi, di Kolombo.

Ribuan demonstran menerobos gerbang utama 'Temple Trees' itu. Di gedung utama, Rajapaksa dan keluarganya bersembunyi.

"Setelah operasi sebelum fajar, mantan PM dan keluarganya dievakuasi ke tempat yang aman," tutur seorang pejabat tinggi keamanan Sri Lanka, yang enggan disebut namanya, kepada AFP.

10 Bom molotov dilemparkan ke dalam kompleks. Rajapaksa dan keluarganya dievakuasi ke sebuah lokasi rahasia.

Disebutkan pejabat tinggi keamanan Sri Lanka itu bahwa polisi terus menembakkan gas air mata dan melepas tembakan peringatan ke udara untuk menahan massa di tiga pintu masuk menuju gedung era kolonial yang menjadi simbol penting kekuasaan negara itu.

FILE - In this Aug. 11, 2019, file photo, former Sri Lankan President Mahinda Rajapaksa, left, and his brother and former Defense Secretary Gotabaya Rajapaksa wave to supporters during a party convention held to announce the presidential candidacy in Colombo, Sri Lanka. Rajapaksa is credited with helping end the countryÒ€ℒs long civil war and is revered as a hero by the Sinhalese Buddhist majority. He comfortably won SaturdayÒ€ℒs presidential election with about 52% of the ballots. But minorities largely voted for his opponent, fearing Rajapaksa because of allegations of wartime human rights violations against him. (AP Photo/Eranga Jayawardena, File)Mahinda Rajapaksa (kiri) dan Gotabaya Rajapaksa (kanan). (AP Photo/Eranga Jayawardena)

Selanjutnya, rumah pejabat dan loyalis Rajapaksa dibakar:

Rumah pro-Rajapaksa dibakar

Belasan rumah para pejabat dan loyalis Rajapaksa dilaporkan dibakar di wilayah yang berada di bawah ketentuan jam malam. Sri Lanka sendiri ada di bawah penetapan kondisi darurat sejak Jumat (6/5) lalu.

Perintah darurat dari Presiden Gotabaya Rajapaksa -- adik laki-laki Mahinda Rajapaksa -- memberikan wewenang besar kepada militer saat berbagai unjuk rasa menuntut pengunduran diri kakak-beradik Rajapaksa itu semakin meluas di Sri Lanka yang tengah dilanda krisis ekonomi terparah.

Para demonstran dan pemimpin keagamaan di Sri Lanka menyalahkan Mahinda Rajapaksa yang dituduh menghasut para pendukung keluarganya untuk menyerang para demonstran yang tidak bersenjata pada Senin (9/5) waktu setempat, yang memicu serangan balasan.

Dilansir BBC, kericuhan semakin bereskalasi dan para demonstran membakar rumah keluarga Rajapaksa, beberapa menteri, dan anggota parlemen. Salah satu rumah yang dibakar adalah kediaman yang dijadikan museum oleh keluarga Rajapaksa di Desa Hambantota, bagian selatan Sri Lanka.

Tayangan yang dibagikan di media sosial memperlihatkan sejumlah rumah dilalap api dan disambut gegap gempita.

Halaman 2 dari 3
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads