Pidato Berapi-api, Presiden Ukraina Memohon Zona Larangan Terbang

Pidato Berapi-api, Presiden Ukraina Memohon Zona Larangan Terbang

Tim Detikcom - detikNews
Rabu, 16 Mar 2022 12:06 WIB
In this handout photo provided by the Ukrainian Presidential Press Office, Ukrainian President Volodymyr Zelenskyy speaks during a news conference in Kyiv, Ukraine, Friday, Jan. 28, 2022. High-stakes diplomacy continued on Friday in a bid to avert a war in Eastern Europe. The urgent efforts come as 100,000 Russian troops are massed near Ukraines border and the Biden administration worries that Russian President Vladimir Putin will mount some sort of invasion within weeks. (Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Foto: Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Jakarta -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato yang berapi-api di depan parlemen Kanada, mengulangi permohonannya untuk zona larangan terbang. Dia meminta para anggota parlemen Kanada untuk membayangkan kota mereka sendiri dibom dengan korban jiwa yang mengerikan.

Dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (16/3/2022), dalam pidato videonya pada Selasa (16/3) waktu setempat, pemimpin Ukraina itu menuduh militer Rusia "menghancurkan segalanya: kompleks memorial, sekolah-sekolah, rumah sakit, kompleks perumahan."

"Mereka telah membunuh 97 anak Ukraina," kata Zelensky.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak meminta banyak. Kami meminta keadilan, dukungan nyata, yang akan membantu kami menang, membela (diri sendiri), menyelamatkan nyawa," katanya yang langsung mendapat sambutan tepuk tangan meriah dari para anggota parlemen.

Zelensky kembali meminta pemberlakuan zona larangan terbang di atas Ukraina untuk "menghentikan pemboman." Sekutu-sekutu NATO, termasuk Kanada, telah menolak permintaan tersebut, khawatir hal itu akan mengarah pada perluasan konflik.

ADVERTISEMENT

"Bisakah Anda bayangkan ketika Anda menelepon teman-teman Anda dan Anda meminta tolong tutup langit, tutup wilayah udara, tolong hentikan pengeboman?... Dan mereka (hanya) mengungkapkan keprihatinan mendalam mereka tentang situasi itu," keluhnya.

"Berapa banyak lagi rudal jelajah yang harus jatuh di kota-kota kami sampai Anda mewujudkannya?" cetus Zelensky.

Zelensky bertanya secara retoris bagaimana rakyat Kanada akan bereaksi jika Rusia mengepung kota Vancouver, mengebom bandara Ottawa atau menargetkan Menara CN di Toronto.

"Saya tahu Anda semua mendukung Ukraina," kata Zelensky kepada para anggota parlemen. "Tetapi saya ingin Anda mengerti, merasakan apa yang kami rasakan setiap hari," imbuhnya.

"Bayangkan fasilitas Kanada dibom sama seperti gedung dan tempat-tempat memorial kami dibom," katanya. "Sejumlah keluarga telah meninggal. Setiap malam adalah malam yang mengerikan," kata Zelensky dalam pidato 12 menitnya.

Simak Video 'Klarifikasi Meta soal Kebijakan Konten Hate Speech terhadap Putin dan Rusia':

[Gambas:Video 20detik]



Beberapa kali dalam pidato 12 menitnya, Zelensky berbicara langsung dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, menanyakan bagaimana dia akan menjelaskan perang kepada anak-anaknya sendiri: "Justin, dapatkah Anda membayangkan Anda dan anak-anak Anda mendengar semua ledakan hebat ini" mulai setiap pagi pukul jam 4 pagi?"

Pemimpin Ukraina itu menyebutkan soal kota-kota tanpa pemanas atau listrik, tanpa sarana komunikasi, dan kehabisan makanan dan air saat mereka mencari perlindungan di tempat perlindungan bom.

"Ini persis situasi yang dialami kota Mariupol kami sekarang," kata Zelensky, ketika sekitar 20.000 orang melarikan diri dari kota pelabuhan yang dikepung Rusia tersebut.

Kanada memiliki diaspora Ukraina terbesar kedua di dunia dengan hampir 1,4 juta orang (3,8 persen) dari total populasi adalah keturunan Ukraina.

Pada hari Rabu (15/3) waktu setempat, Zelensky akan berpidato di Kongres Amerika, setelah berbicara dengan parlemen Inggris dan Eropa.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads