Biden Perintahkan Buka Dokumen Rahasia 9/11, Filipina Cabut Larangan Masuk WNI

International Updates

Biden Perintahkan Buka Dokumen Rahasia 9/11, Filipina Cabut Larangan Masuk WNI

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 04 Sep 2021 18:16 WIB
Presiden AS Joe Biden mengutuk bom bunuh diri yang terjadi di Kabul, Afghanistan. Ia berjanji buru dalang utama bom bunuh diri yang tewaskan 12 tentara AS itu.
Presiden AS Joe Biden (Foto: AP Photo/Evan Vucci)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Joe Biden memerintahkan untuk merilis dokumen-dokumen rahasia hasil penyelidikan pemerintah atas serangan teroris 11 September 2001 atau dikenal sebagai serangan 9/11. Perilisan itu akan dilakukan selama enam bulan ke depan.

Hal itu disampaikan Biden menanggapi tekanan dari keluarga nyaris 3.000 orang yang tewas dalam serangan 9/11 yang didalangi kelompok Al-Qaeda.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (4/9/2021), para keluarga korban telah lama berargumen bahwa dokumen-dokumen rahasia tersebut mungkin berisi bukti bahwa pemerintah Arab Saudi, sekutu dekat AS, memiliki hubungan dengan para pembajak yang menabrakkan pesawat ke gedung World Trade Center dan Pentagon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (4/9/2021):

ADVERTISEMENT

- Selandia Baru Laporkan Kematian Pertama Akibat Corona Varian Delta

Otoritas Selandia Baru melaporkan kematian pertama akibat infeksi varian Delta virus Corona di negeri itu.

Seperti diberitakan Channel News Asia, Sabtu (4/9/2021), para pejabat kesehatan Selandia Baru menyatakan dalam sebuah pernyataan, wanita asal Auckland yang meninggal berusia 90-an tahun dan memiliki sejumlah penyakit penyerta.

Para pejabat juga melaporkan 20 kasus baru COVID-19 pada Sabtu (4/9) ini, semuanya di Auckland, yang merupakan pusat penyebaran virus Corona di Selandia Baru.

Ini merupakan kematian pertama terkait virus Corona di negara itu sejak pertengahan Februari tahun ini.

- AS Sudah Suntikkan Lebih dari 373 Juta Dosis Vaksin Corona

Amerika Serikat telah memberikan 373.516.809 dosis vaksin COVID-19 di negara itu hingga Jumat (3/9) pagi waktu setempat, dan mendistribusikan 447.619.715 dosis vaksin.

Demikian angka terbaru yang disampaikan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau CDC seperti diberitakan Reuters dan Channel News Asia, Sabtu (4/9/2021).

Angka-angka itu naik dari 372.116.617 dosis vaksin yang menurut CDC telah digunakan hingga 2 September dari 445.672.595 dosis yang didistribusikan.

- 17 Orang Tewas Akibat Tembakan Perayaan di Kabul

Sedikitnya 17 orang dilaporkan tewas akibat tembakan perayaan di Kabul, ibu kota Afghanistan.

Seperti diberitakan Reuters, Sabtu (4/9/2021), peristiwa ini dilaporkan sejumlah kantor berita setelah sumber-sumber Taliban mengatakan para petempur mereka telah menguasai Panjshir, provinsi terakhir di Afghanistan yang bertahan melawan kelompok itu.

Simak juga 'Joe Biden Cek Kerusakan di Louisiana AS Dampak Badai Ida':

[Gambas:Video 20detik]



Namun, para pemimpin oposisi terhadap Taliban telah membantah bahwa provinsi itu telah jatuh ke tangan Taliban.

- Filipina Cabut Larangan Masuk Bagi Pelancong dari Indonesia

Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan mencabut larangan masuk bagi para wisatawan dari 10 negara termasuk India, Uni Emirat Arab dan Indonesia.

Demikian diumumkan juru bicara kepresidenan Filipina, Harry Roque dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan Reuters dan Channel News Asia, Sabtu (4/9/2021).

Larangan, yang diperkenalkan pada April lalu itu sebelum kemudian diperluas ke lebih banyak negara pada Juli lalu, bertujuan untuk mencegah penyebaran varian Delta virus Corona yang lebih menular. Roque mengatakan, larangan itu akan dicabut pada Senin (6/9) mendatang.

- Biden Perintahkan Rilis Dokumen Rahasia Serangan 11 September

Presiden Amerika Serikat Joe Biden memerintahkan untuk merilis dokumen-dokumen rahasia hasil penyelidikan pemerintah atas serangan teroris 11 September 2001 atau dikenal sebagai serangan 9/11. Perilisan itu akan dilakukan selama enam bulan ke depan.

Hal itu disampaikan Biden menanggapi tekanan dari keluarga nyaris 3.000 orang yang tewas dalam serangan 9/11 yang didalangi kelompok Al-Qaeda.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (4/9/2021), para keluarga korban telah lama berargumen bahwa dokumen-dokumen rahasia tersebut mungkin berisi bukti bahwa pemerintah Arab Saudi, sekutu dekat AS, memiliki hubungan dengan para pembajak yang menabrakkan pesawat ke gedung World Trade Center dan Pentagon.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads