Kota New York, Amerika Serikat (AS) akan membuka kembali sekolah dasar (SD) pada 7 Desember dan menawarkan kelas tatap muka untuk siswa berkebutuhan khusus dari segala usia. Kebijakan ini akan dilakukan meskipun baru-baru ini terjadi lonjakan kasus virus Corona.
Dilansir dari AFP, Senin (30/11/2020) pengumuman itu disampaikan oleh Walikota New York City Bill de Blasio pada Minggu (29/11).
Banyak orang tua yang berjuang untuk mengasuh anaknya di rumah. Kota itu akan mencabut persyaratan untuk menutup sekolah jika positivity rate melebihi tiga persen selama seminggu.
New York, distrik sekolah terbesar di negara itu, saat ini memiliki positivity rate 3,1 persen.
Bill de Blasio mengatakan kepada wartawan bahwa pembukaan kembali itu mungkin "karena kami memiliki begitu banyak bukti sekarang tentang seberapa aman sekolah itu."
Dia mengatakan siswa yang kembali akan dikenakan tes COVID-19 mingguan.
Dia juga mengatakan di Twitter bahwa instruksi lima hari secara langsung akan menjadi model yang disukai untuk sekolah dengan ruang untuk memungkinkan jarak sosial.
Hingga saat ini, sekolah tatap muka hanya ditawarkan dua atau tiga kali seminggu.
Pertanyaan tentang bagaimana dan kapan melanjutkan pengajaran secara langsung telah diperdebatkan dengan sengit di kota-kota di seluruh dunia, dengan para orang tua dan pejabat berusaha untuk menyeimbangkan masalah keamanan dengan ketakutan bahwa pendidikan anak dan perkembangan sosial telah menderita.
"Kami ingin anak-anak kami berada di ruang kelas sebanyak mungkin," kata Walikota de Blasio. "Keluarga kami juga begitu. Kami akan bekerja untuk mewujudkannya," imbuhnya.