Otoritas penerbangan China belum akan mengizinkan pesawat Boeing 737 MAX yang bermasalah untuk kembali terbang di wilayahnya. Hal ini ditegaskan China meskipun otoritas Amerika Serikat (AS) baru saja mencabut larangan terbang untuk pesawat jenis tersebut.
Boeing 737 MAX yang menjadi pesawat terlaris buatan Boeing di-grounded secara global sejak Maret 2019, usai terjadi tragedi Lion Air JT 610 dan Ethiopian Airlines ET 302 yang menewaskan total 346 orang.
Sejak itu, pesawat jenis ini harus menghadapi tes panjang dan proses persetujuan regulator penerbangan di berbagai negara.
Namun, Otoritas Penerbangan Sipil China (CAAC) menegaskan 'tidak ada jadwal yang ditetapkan' untuk kembali mengudaranya Boeing 737 Max di wilayahnya. Demikian seperti dilaporkan televisi nasional China, CCTV dan dilansir AFP, Jumat (20/11/2020).
China diketahui menjadi negara pertama yang menangguhkan penerbangan 737 MAX setelah terjadi dua kecelakaan maut pada Oktober 2018 dan Maret 2019 lalu.
CAAC dalam pernyataan terbarunya menambahkan bahwa hasil penyelidikan terhadap kecelakaan Boeing 737 MAX di Indonesia dan Ethiopia 'harus diperjelas' dan agar perbaikan desain pesawat harus 'efektif' dan 'mendapat persetujuan'.
Pada Rabu (18/11) waktu setempat, Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) menyetujui operasional penerbangan komersial untuk Boeing 737 MAX.
Simak juga video 'Mulai Januari 2020, Boeing Hentikan Sementara Produksi 737 MAX':