Dilansir dari Reuters, Jumat (23/8/2019), pihak militer dan paramedis Israel mengatakan keluarga itu tengah mengunjungi sebuah mata air di daerah pendakian yang populer ketika improvised explosive device (IED) meledak. Mereka mengatakan ledakan tersebut merupakan serangan teror meski tak jelas apakah alat itu telah ditanam terlebih dahulu atau dibuang.
Layanan ambulans Israel, Magen David Adom, mengkonfirmasi bahwa Rina Shnerb (17) telah meninggal dunia di tempat kejadian, sementara ayah dan saudara lelakinya--yang dinamai oleh media Israel sebagai Rabi David Eitan (46) dan Dvir (21)--berada dalam kondisi kritis.
"Ini gila, semua yang terjadi di sini. Saya masih tidak percaya. Baru kemarin kamu di sini, ceria seperti biasa, kamu bahagia dan membuat semua orang bahagia, seperti yang selalu kamu lakukan," kata saudara perempuan Shnerb, Tamar.
Baca juga: Israel Melawan Amerika Serikat |
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan belasungkawa kepada pihak keluarga. Ia mengatakan pasukan keamanan tengah mengejar para penyerang.
"Lengan panjang Israel menjangkau semua orang yang mencari kehidupan kami. Kami akan terus memperkuat permukiman. Kami akan memperdalam akar kami dan menyerang musuh-musuh kami," ujar Netanyahu.
Sebelumnya, sebuah ledakan terjadi di dekat permukiman Israel di wilayah Tepi Barat hari ini. Tiga orang dilaporkan luka-luka akibat ledakan tersebut.
Paramedis dan militer Israel menyatakan, ledakan tersebut merupakan serangan teror.
"Laporan awal -- sebuah laporan diterima menyangkut serangan teror di dekat permukiman Israel, Dolev, barat laut Ramallah," demikian pernyataan militer Israel seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (23/8). (azr/mae)