Pekan lalu, kepolisian Okinawa menangkap mantan personel Marinir AS terkait kematian mencurigakan seorang wanita berusia 20 tahun asal Okinawa, yang dilaporkan hilang sejak April lalu. Wanita muda itu diyakini telah diperkosa dan dibunuh.
Baca juga: Perkosa Wanita Jepang Saat Bertugas di Okinawa, Tentara AS Diadili
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sayangnya, aliansi yang kuat antara Jepang dengan AS dinodai oleh kasus pemerkosaan, penyerangan dan kecelakaan tabrak-lari yang melibatkan personel militer AS juga warga sipil AS yang bekerja untuk militer AS. Bahkan kasus semacam ini memicu protes warga lokal.
Baca juga: Dituduh Perkosa Wanita Jepang, Personel Angkatan Laut AS Ditangkap
Disampaikan kepolisian Okinawa, seperti dilansir AFP, Senin (23/5/2016), warga AS yang bekerja di Pangkalan Udara Kadena, Kenneth Franklin Shinzato, ditangkap atas tudingan membuang jasad wanita. Kasus itu memicu perhatian pemerintah Jepang.
"Perdana Menteri Abe mengatakan, tindak kriminal rendah seperti ini seharusnya tidak pernah terjadi dan bahwa beliau merasa marah," ucap juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga, kepada wartawan setempat.
"Perdana Menteri mengatakan beliau akan menyampaikan sentimen rakyat Jepang kepada Presiden Obama dan mendorong langkah tegas dari Washington (pemerintah AS)," imbuhnya, sembari menyinggung pertemuan PM Abe dengan Gubernur Okinawa Takeshi Onaga, awal pekan ini.
Baca juga: PM Jepang Hentikan Pembangunan Pangkalan Militer AS di Okinawa
Obama dijadwalkan akan menghadiri pertemuan G7 selama dua hari, yang berakhir pada Jumat (27/5) pekan ini. Kemudian Obama dan PM Abe akan mengunjung Hiroshima bersama-sama, pada hari yang sama. Kunjungan itu mencetak sejarah karena Obama akan menjadi satu-satunya presiden AS yang mengunjungi Hiroshima, saat masih aktif menjabat. Kunjungan Obama ke Hiroshima disambut baik oleh publik Jepang.
Namun maraknya kasus pidana yang melibatkan tentara AS di Okinawa membuat hubungan kedua negara tegang. Salah satu kasus yang mencuat ialah penculikan dan pemerkosaan bocah perempuan berusia 12 tahun pada tahun 1995 lalu, oleh tiga tentara AS. Kasus itu memicu protes besar-besaran oleh warga Okinawa dan membuat AS bersumpah untuk lebih mendisiplinkan tentaranya dan mengurangi jumlah tentara AS di pulau tersebut.
(nvc/nwk)











































