Serangan bom pada Minggu, 13 Maret malam tersebut menewaskan 37 orang. Ini merupakan serangan bom serupa kedua kalinya di jantung kota Ankara dalam waktu sebulan ini.
Para pejabat keamanan Turki mengatakan seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (14/3/2016), bukti-bukti telah diperoleh bahwa salah satu pelaku bom mobil itu adalah seorang wanita anggota PKK. Dia bergabung dengan kelompok itu pada tahun 2013. Wanita itu dilahirkan tahun 1992 dan berasal dari kota Kars, Turki timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kampanye bersenjatanya di Turki, PKK selama ini menargetkan langsung aparat keamanan dan mengaku tidak menargetkan warga sipil. Jika PKK mengakui keterlibatannya dalam serangan bom mobil di Ankara ini, maka hal tersebut menunjukkan adanya perubahan taktis yang besar.
Kelompok Kurdistan Freedom Hawks (TAK) mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom mobil sebelumnya pada 17 Februari lalu. TAK menyatakan pihaknya telah memisahkan diri dari PKK. Namun menurut para pakar yang mempelajari militan-militan Kurdi, kedua kelompok itu masih terafiliasi.
(ita/ita)











































