Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond menyatakan, penyebab paling mungkin jatuhnya pesawat yang membawa 224 penumpang dan awak itu ialah karena bom yang diselundupkan oleh seseorang yang bekerja, atau terinspirasi oleh kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Seperti dilansir AFP, Rabu (11/11/2015), Hammond menyebut celah keamanan di Bandara Internasional Sharm el-Sheikh yang telah menyebabkan serangan bom menimpa pesawat jenis Airbus A-321 tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sayangnya ada banyak, banyak orang yang bisa melakukan itu. Masalahnya adalah membawanya (bom) ke dalam bandara yang seharusnya aman. Yang harus disalahkan adalah kemampuan keamanan di bandara Sharm el-Sheikh," ujar Hammond.
![]() |
Hammond menyebut, beberapa negara termasuk Mesir memiliki masalah dalam pelatihan dan memotivasi staf keamanan bandara. "Ada masalah budaya di sini, dan saya tidak menyalahkan Mesir -- ini menjadi masalah sebagian besar dunia. Ada negara-negara di belahan bumi ini yang mengalami masalah sama: Gagasan bahwa keamanan adalah soal memasang mesin baru dan memberi petunjuk," sebutnya.
Ditegaskan Hammond, yang seharusnya dilakukan adalah menggelar pelatihan dengan benar agar staf bandara peka dan waspada terhadap ancaman maupun bahaya yang muncul.
Inggris mengirimkan tim keamanan ke Bandara Sharm el-Sheikh setelah jatuhnya pesawat Metrojet pada 31 Oktober lalu. "Mereka memeriksa kembali rekaman CCTV di area pemeriksaan dan beberapa lokasi lainnya selama beberapa hari terakhir," terang Hammond.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini