2019/10/05 16:24:11 WIB
Dituduh Berperilaku Tak Pantas, Uskup di Selandia Baru Mundur
Halaman 1 dari 2

Wellington -
Seorang Uskup di Selandia Baru mengundurkan diri setelah seorang wanita menuduhnya melakukan 'perilaku seksual yang tidak pantas'. Pihak Gereja Katolik Selandia Baru tengah menyelidiki lebih lanjut tuduhan ini.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (5/10/2019), Uskup Agung Metropolitan Selandia Baru, Kardinal John Dews, dalam pernyataannya menyatakan Paus Fransiskus telah menerima pengunduran diri Uskup Charles Drennan dari Palmerston North.
"Uskup Drennan mengajukan pengunduran dirinya kepada Paus Fransiskus menyusul penyelidikan terhadap laporan soal perilaku seksual tidak pantas," demikian pernyataan Kardinal John Dews yang dimuat situs Konferensi Keuskupan Katolik Selandia Baru.
"Bisa dikonfirmasikan bahwa Paus Fransiskus telah menerima pengunduran diri itu," imbuhnya.
Badan penyelidikan independen pada Gereja Katolik Selandia Baru, Kantor Standar Profesional Nasional (NOPS) tengah menyelidiki tuduhan yang dilaporkan seorang wanita yang dirahasiakan identitasnya itu.
"Di mata Gereja Katolik, perilaku Uskup Drennan sungguh tidak bisa diterima, dan pihak gereja mendukung penuh wanita muda yang melapor ke NOPS," sebut Dews dalam pernyataannya.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (5/10/2019), Uskup Agung Metropolitan Selandia Baru, Kardinal John Dews, dalam pernyataannya menyatakan Paus Fransiskus telah menerima pengunduran diri Uskup Charles Drennan dari Palmerston North.
"Uskup Drennan mengajukan pengunduran dirinya kepada Paus Fransiskus menyusul penyelidikan terhadap laporan soal perilaku seksual tidak pantas," demikian pernyataan Kardinal John Dews yang dimuat situs Konferensi Keuskupan Katolik Selandia Baru.
"Bisa dikonfirmasikan bahwa Paus Fransiskus telah menerima pengunduran diri itu," imbuhnya.
Badan penyelidikan independen pada Gereja Katolik Selandia Baru, Kantor Standar Profesional Nasional (NOPS) tengah menyelidiki tuduhan yang dilaporkan seorang wanita yang dirahasiakan identitasnya itu.
"Di mata Gereja Katolik, perilaku Uskup Drennan sungguh tidak bisa diterima, dan pihak gereja mendukung penuh wanita muda yang melapor ke NOPS," sebut Dews dalam pernyataannya.