Banjir Tak Kunjung Usai, Warga Pasir Putih-Cipayung Terisolasi

Banjir tersebut memutus jalur penghubung antara Kecamatan Bulak Barat dan Pasir Putih, pada Senin (22/12/2025). Sehingga aktivitas warga sehari-hari harus ditempuh dengan jalur memutar atau menggunakan sarana darurat.
Jalan dan jembatan yang sebelumnya menjadi akses utama kini tidak lagi dapat dilalui akibat tertutup genangan air yang menetap.
Kondisi ini telah berlangsung setidaknya selama tiga tahun terakhir.
Warga menilai banjir berkepanjangan ini dipicu oleh penyempitan alur Kali Pesanggrahan di sekitar kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.
Aliran sungai yang tidak optimal menyebabkan air meluap dan menggenangi wilayah permukiman serta akses jalan.
Sebagai bentuk protes sekaligus menggambarkan kondisi yang dialami, warga Kampung Wadas membuat perahu eretan di lokasi banjir.
Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menormalisasi aliran sungai serta membangun kembali akses jalan dan jembatan yang terdampak.
Banjir tersebut memutus jalur penghubung antara Kecamatan Bulak Barat dan Pasir Putih, pada Senin (22/12/2025). Sehingga aktivitas warga sehari-hari harus ditempuh dengan jalur memutar atau menggunakan sarana darurat.
Jalan dan jembatan yang sebelumnya menjadi akses utama kini tidak lagi dapat dilalui akibat tertutup genangan air yang menetap.
Kondisi ini telah berlangsung setidaknya selama tiga tahun terakhir.
Warga menilai banjir berkepanjangan ini dipicu oleh penyempitan alur Kali Pesanggrahan di sekitar kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.
Aliran sungai yang tidak optimal menyebabkan air meluap dan menggenangi wilayah permukiman serta akses jalan.
Sebagai bentuk protes sekaligus menggambarkan kondisi yang dialami, warga Kampung Wadas membuat perahu eretan di lokasi banjir.
Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menormalisasi aliran sungai serta membangun kembali akses jalan dan jembatan yang terdampak.