Maret 2025: Ramadan, Banjir Besar dan Gaza Membara

Maret 2025 diawali dengan hadirnya bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, yang membawa suasana religius di seluruh Indonesia. Aktivitas ibadah meningkat signifikan, dengan masjid, ruang publik, dan pusat kegiatan sosial kembali ramai oleh salat tarawih, tadarus, serta berbagai aksi berbagi. (REUTERS/Willy Kurniawan)

Selain dimensi spiritual, Ramadan juga memberi dampak luas pada kehidupan sosial dan ekonomi. Pergerakan harga bahan pokok, perubahan pola konsumsi, hingga aktivitas ekonomi musiman menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah sepanjang bulan puasa. (Andhika Prasetia/detikFoto)

Awal Maret 2025 turut diwarnai bencana banjir besar yang melanda wilayah Jabodetabek. Hujan deras yang berlangsung berhari-hari menyebabkan sungai meluap, merendam permukiman warga, memutus akses jalan, dan memaksa ribuan orang mengungsi. (Rifkianto Nugroho/detikFoto)

Sejumlah fasilitas umum, pertokoan, termasuk tempat pemakaman umum, ikut terendam. Di beberapa wilayah, ketinggian air merendam cukup dalam. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Proses evakuasi dan penanganan darurat melibatkan BNPB, TNI, Polri, serta pemerintah daerah. (Rifkianto Nugroho/detikFoto)

Untuk mengurangi potensi banjir susulan, TNI Angkatan Udara melakukan operasi modifikasi cuaca di wilayah Jabodetabek pada periode 10–20 Maret 2025. Upaya ini menjadi bagian dari respons pemerintah menghadapi cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi. (Rifkianto Nugroho/detikFoto)

Maret 2025 juga diwarnai dinamika politik dalam negeri dengan gelombang unjuk rasa menolak Revisi Undang-Undang TNI. Aksi berlangsung di berbagai kota besar setelah DPR RI mengesahkan RUU tersebut menjadi undang-undang. (Oktavian Balang/detikcom)

Massa aksi yang didominasi mahasiswa dan aktivis masyarakat sipil berkumpul di depan Gedung DPR/MPR RI serta sejumlah titik strategis lainnya. Mereka menilai proses pembahasan berlangsung terlalu cepat dan minim dialog publik. (Eko Susanto/detikcom)

Penolakan berpusat pada kekhawatiran bahwa perubahan UU TNI dapat memperluas peran militer di ranah sipil dan berpotensi melemahkan prinsip supremasi sipil pascareformasi. Sejumlah aksi bahkan menyasar pertemuan tertutup pembahasan RUU di hotel-hotel Jakarta. (Agung Pambudhy/detikFoto)

Di kancah internasional, konflik di Jalur Gaza kembali meningkat tajam. Pada 18 Maret 2025, Israel melancarkan serangan udara dan artileri besar-besaran yang secara de facto mengakhiri gencatan senjata sejak Januari 2025. (REUTERS/Hatem Khaled)

Serangan tersebut menewaskan ratusan warga Palestina dan melukai banyak lainnya, termasuk perempuan dan anak-anak, menurut laporan otoritas setempat. Operasi militer juga melibatkan serangan darat di sejumlah wilayah. (REUTERS/Mahmoud Issa)

Eskalasi ini memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza, memicu kecaman internasional, dan menggagalkan upaya diplomatik untuk mempertahankan gencatan senjata. Konflik yang kembali memanas menambah daftar krisis global yang membayangi Maret 2025. (REUTERS/Mahmoud Issa)

Maret 2025 diawali dengan hadirnya bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, yang membawa suasana religius di seluruh Indonesia. Aktivitas ibadah meningkat signifikan, dengan masjid, ruang publik, dan pusat kegiatan sosial kembali ramai oleh salat tarawih, tadarus, serta berbagai aksi berbagi. (REUTERS/Willy Kurniawan)
Selain dimensi spiritual, Ramadan juga memberi dampak luas pada kehidupan sosial dan ekonomi. Pergerakan harga bahan pokok, perubahan pola konsumsi, hingga aktivitas ekonomi musiman menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah sepanjang bulan puasa. (Andhika Prasetia/detikFoto)
Awal Maret 2025 turut diwarnai bencana banjir besar yang melanda wilayah Jabodetabek. Hujan deras yang berlangsung berhari-hari menyebabkan sungai meluap, merendam permukiman warga, memutus akses jalan, dan memaksa ribuan orang mengungsi. (Rifkianto Nugroho/detikFoto)
Sejumlah fasilitas umum, pertokoan, termasuk tempat pemakaman umum, ikut terendam. Di beberapa wilayah, ketinggian air merendam cukup dalam. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Proses evakuasi dan penanganan darurat melibatkan BNPB, TNI, Polri, serta pemerintah daerah. (Rifkianto Nugroho/detikFoto)
Untuk mengurangi potensi banjir susulan, TNI Angkatan Udara melakukan operasi modifikasi cuaca di wilayah Jabodetabek pada periode 10–20 Maret 2025. Upaya ini menjadi bagian dari respons pemerintah menghadapi cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi. (Rifkianto Nugroho/detikFoto)
Maret 2025 juga diwarnai dinamika politik dalam negeri dengan gelombang unjuk rasa menolak Revisi Undang-Undang TNI. Aksi berlangsung di berbagai kota besar setelah DPR RI mengesahkan RUU tersebut menjadi undang-undang. (Oktavian Balang/detikcom)
Massa aksi yang didominasi mahasiswa dan aktivis masyarakat sipil berkumpul di depan Gedung DPR/MPR RI serta sejumlah titik strategis lainnya. Mereka menilai proses pembahasan berlangsung terlalu cepat dan minim dialog publik. (Eko Susanto/detikcom)
Penolakan berpusat pada kekhawatiran bahwa perubahan UU TNI dapat memperluas peran militer di ranah sipil dan berpotensi melemahkan prinsip supremasi sipil pascareformasi. Sejumlah aksi bahkan menyasar pertemuan tertutup pembahasan RUU di hotel-hotel Jakarta. (Agung Pambudhy/detikFoto)
Di kancah internasional, konflik di Jalur Gaza kembali meningkat tajam. Pada 18 Maret 2025, Israel melancarkan serangan udara dan artileri besar-besaran yang secara de facto mengakhiri gencatan senjata sejak Januari 2025. (REUTERS/Hatem Khaled)
Serangan tersebut menewaskan ratusan warga Palestina dan melukai banyak lainnya, termasuk perempuan dan anak-anak, menurut laporan otoritas setempat. Operasi militer juga melibatkan serangan darat di sejumlah wilayah. (REUTERS/Mahmoud Issa)
Eskalasi ini memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza, memicu kecaman internasional, dan menggagalkan upaya diplomatik untuk mempertahankan gencatan senjata. Konflik yang kembali memanas menambah daftar krisis global yang membayangi Maret 2025. (REUTERS/Mahmoud Issa)