Hingga Selasa (9/12), lumpur tebal masih menutupi hampir seluruh sudut desa. Kursi, perabot rumah tangga, hingga puing bangunan berserakan tak beraturan menjadi saksi betapa dahsyatnya terjangan air dari hulu sungai. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Proses pembersihan berjalan lambat karena keterbatasan alat berat dan akses jalan yang terputus. Di beberapa titik, warga hanya bisa mengandalkan tenaga manual untuk menyingkirkan endapan lumpur yang menimbun barang-barang mereka. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Banyak rumah warga rata dengan tanah, sementara sebagian lainnya tak lagi layak dihuni karena pondasi tersapu arus. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat, sekitar 95 persen pemukiman di desa tersebut mengalami kerusakan. Banyak rumah warga rata dengan tanah, sementara sebagian lainnya tak lagi layak dihuni karena pondasi tersapu arus. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Warga yang selamat kini mengungsi di lokasi yang lebih aman sambil menunggu bantuan lanjutan. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Meski banjir telah surut, lumpur setinggi lutut masih menggenangi area permukiman. Suasana haru terlihat ketika sebagian warga kembali untuk melihat kondisi rumah masing-masing. Banyak dari mereka hanya bisa menyelamatkan dokumen penting atau barang yang masih utuh. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S