Hingga Minggu (30/11/2025) pagi, sebanyak 69 warga masih dinyatakan hilang, sementara tim gabungan terus berupaya melakukan pencarian di tengah kondisi medan yang sulit. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Rumah-rumah warga tampak rata dengan tanah, jalan desa tertimbun lumpur dan material kayu, sementara alur sungai yang meluap menyisakan jejak kehancuran yang jelas terlihat dari ketinggian. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Tim pencarian dari BPBD Agam, TNI/Polri, Basarnas, hingga relawan dikerahkan untuk menyisir kawasan terdampak. Mereka bekerja sejak pagi buta, memeriksa reruntuhan bangunan, timbunan lumpur, hingga area sepanjang aliran sungai untuk menemukan para korban yang masih belum diketahui keberadaannya. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Suasana haru menyelimuti warga yang berkumpul di posko pengungsian setempat. Banyak di antara mereka yang masih menunggu kabar keluarga yang hilang, sementara sebagian lainnya berupaya menyelamatkan barang-barang yang tersisa di antara puing-puing rumah mereka. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Upaya evakuasi terkendala oleh cuaca yang tidak menentu serta kondisi tanah yang labil. Meski begitu, petugas memastikan pencarian akan terus dilanjutkan hingga seluruh korban ditemukan. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Foto udara yang diambil di Jorong Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia, menunjukkan luasnya kerusakan yang ditinggalkan bencana. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
