Penampakan Wabah Gulma Air Lumpuhkan Kehidupan Nelayan

Pemandangan udara waduk Cerron Grande yang dipenuhi selada air, menandakan parahnya invasi spesies gulma di salah satu danau terbesar El Salvador. Waduk ini dibangun pada tahun 1970-an untuk melayani pembangkit listrik tenaga air utama di negara ini. Foto: REUTERS/Jose Cabezas

Perahu nelayan dibiarkan terdampar di tepi danau akibat lapisan selada air yang tebal menutup jalur air. Polusi ekstrem, curah hujan, dan aliran nutrisi dari berbagai anak sungai telah memicu penyebaran tanaman ini. Foto: REUTERS/Jose Cabezas

Warga bersama tentara bekerja keras membersihkan gulma air dari permukaan danau untuk mengembalikan aliran air. Seiring perkembangbiakan selada, daunnya yang bergelombang membentuk lapisan padat yang menghalangi oksigen masuk ke air, membunuh ikan dan tanaman yang terendam, serta menghalangi perahu untuk bernavigasi di air. Foto: REUTERS/Jose Cabezas

Nelayan memeriksa jaring kosong di tepian danau yang kini tak lagi menghasilkan tangkapan karena kekurangan oksigen. Penyebaran spesies ini telah memaksa sekitar 3.000 nelayan meninggalkan danau dan merugikan perekonomian lokal setidaknya $1,3 juta, menurut data dari konfederasi koperasi perikanan artisanal. Foto: REUTERS/Jose Cabezas

Tumpukan gulma air yang diangkut ke darat menunjukkan skala besar pembersihan yang terus dilakukan masyarakat setempat. Restoran-restoran di dekat danau telah mengurangi staf karena menurunnya pariwisata. Penduduk setempat menyebut selada air sebagai "wabah". Foto: REUTERS/Jose Cabezas

Pemandangan udara waduk Cerron Grande yang dipenuhi selada air, menandakan parahnya invasi spesies gulma di salah satu danau terbesar El Salvador. Waduk ini dibangun pada tahun 1970-an untuk melayani pembangkit listrik tenaga air utama di negara ini. Foto: REUTERS/Jose Cabezas
Perahu nelayan dibiarkan terdampar di tepi danau akibat lapisan selada air yang tebal menutup jalur air. Polusi ekstrem, curah hujan, dan aliran nutrisi dari berbagai anak sungai telah memicu penyebaran tanaman ini. Foto: REUTERS/Jose Cabezas
Warga bersama tentara bekerja keras membersihkan gulma air dari permukaan danau untuk mengembalikan aliran air. Seiring perkembangbiakan selada, daunnya yang bergelombang membentuk lapisan padat yang menghalangi oksigen masuk ke air, membunuh ikan dan tanaman yang terendam, serta menghalangi perahu untuk bernavigasi di air. Foto: REUTERS/Jose Cabezas
Nelayan memeriksa jaring kosong di tepian danau yang kini tak lagi menghasilkan tangkapan karena kekurangan oksigen. Penyebaran spesies ini telah memaksa sekitar 3.000 nelayan meninggalkan danau dan merugikan perekonomian lokal setidaknya $1,3 juta, menurut data dari konfederasi koperasi perikanan artisanal. Foto: REUTERS/Jose Cabezas
Tumpukan gulma air yang diangkut ke darat menunjukkan skala besar pembersihan yang terus dilakukan masyarakat setempat. Restoran-restoran di dekat danau telah mengurangi staf karena menurunnya pariwisata. Penduduk setempat menyebut selada air sebagai wabah. Foto: REUTERS/Jose Cabezas