Transformasi Desa Terpencil di Pulau Obi

Asmawati sigap melayani pesanan karyawan perusahaan yang singgah di warung makannya di Desa Kawasi Baru, Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Ia memanfaatkan rumah barunya sebagai tempat berjualan. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Di tengah cuaca terik, warga yang melintas memilih berhenti untuk berteduh dan menikmati minuman dingin di kawasan permukiman tersebut. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Asmawati merupakan satu dari 259 kepala keluarga yang menempati rumah ramah lingkungan di Desa Kawasi Baru. Usaha kecilnya menjadi sumber penghasilan sehari-hari. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Desa Kawasi Baru dibangun untuk merelokasi warga dari Kawasi Lama yang berada dekat pantai dan rawan abrasi serta tsunami. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Relokasi ini merupakan bagian dari penataan wilayah dan pembangunan jangka panjang. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Pemerintah menargetkan Kawasi berkembang menjadi kecamatan baru dan simbol transformasi sosial dari desa tertinggal menjadi kawasan modern. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Sebanyak 259 rumah dibangun di atas lahan 103 hektare dengan fasilitas listrik dan air 24 jam, jalan beton, sanitasi, drainase, dan pengelolaan sampah. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Desa ini juga dilengkapi puskesmas, sekolah SD hingga SMA, rumah ibadah, aula komunitas, pusat olahraga, dan area komersial. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Di sekitar kawasan itu berdiri pusat pertokoan UMKM serta pelabuhan komersial Panji Baru untuk mobilitas logistik masyarakat. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Pembangunan menggunakan slag nikel sebagai bahan pengganti pasir, dan masyarakat mulai merasakan manfaatnya, terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan transportasi. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra