Air Jadi Barang Mewah, Warga Harus Antre Berjam-Jam

Warga Kabul antre panjang di keran umum untuk mendapatkan air bersih di tengah kekeringan yang melanda Afghanistan. REUTERS/Sayed Hassib

Anak-anak membawa wadah plastik menuju sumber air, menggambarkan dampak krisis yang merenggut waktu belajar mereka. REUTERS/Sayed Hassib

Bagi Assadullah, seorang pemilik toko berusia 42 tahun, mengambil air telah menjadi pekerjaan sehari-hari yang memengaruhi seluruh keluarganya. Ia menghidupi 13 kerabatnya yang telah menghadapi kekurangan air parah selama empat tahun terakhir, sejak sumur rumah mereka mengering. REUTERS/Sayed Hassib

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, keluarga tersebut berjalan sekitar 400 meter ke keran masjid, di mana mereka menunggu berjam-jam dalam antrean panjang untuk mengisi tong-tong air. Selain itu, mereka bergantung pada truk tangki air pribadi yang hanya datang setiap dua minggu, dengan pasokan yang tidak teratur dan biaya tambahan yang sangat membebani pendapatan keluarga yang terbatas. REUTERS/Sayed Hassib

Kekurangan air yang berulang telah memaksa keluarga seperti keluarga Assadullah untuk menjatah air, mengantre panjang, dan menanggung biaya yang melonjak, yang mengakibatkan anak-anak sering tidak masuk sekolah. REUTERS/Sayed Hassib

Warga Kabul antre panjang di keran umum untuk mendapatkan air bersih di tengah kekeringan yang melanda Afghanistan. REUTERS/Sayed Hassib
Anak-anak membawa wadah plastik menuju sumber air, menggambarkan dampak krisis yang merenggut waktu belajar mereka. REUTERS/Sayed Hassib
Bagi Assadullah, seorang pemilik toko berusia 42 tahun, mengambil air telah menjadi pekerjaan sehari-hari yang memengaruhi seluruh keluarganya. Ia menghidupi 13 kerabatnya yang telah menghadapi kekurangan air parah selama empat tahun terakhir, sejak sumur rumah mereka mengering. REUTERS/Sayed Hassib
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, keluarga tersebut berjalan sekitar 400 meter ke keran masjid, di mana mereka menunggu berjam-jam dalam antrean panjang untuk mengisi tong-tong air. Selain itu, mereka bergantung pada truk tangki air pribadi yang hanya datang setiap dua minggu, dengan pasokan yang tidak teratur dan biaya tambahan yang sangat membebani pendapatan keluarga yang terbatas. REUTERS/Sayed Hassib
Kekurangan air yang berulang telah memaksa keluarga seperti keluarga Assadullah untuk menjatah air, mengantre panjang, dan menanggung biaya yang melonjak, yang mengakibatkan anak-anak sering tidak masuk sekolah. REUTERS/Sayed Hassib