Pencarian Korban, 38 Santri Diduga Masih Terjebak Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny

Tim SAR gabungan mencari korban bangunan musala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025). ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Memasuki hari kedua pasca-insiden, sebanyak 38 santri masih diduga terjebak di bawah reruntuhan bangunan. Penyebab ambruknya musala masih dalam penyelidikan, namun dugaan awal mengarah pada faktor struktur bangunan yang tidak kuat menahan beban. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Dari sekitar 140 santri yang menjadi korban, sebanyak 102 orang berhasil dievakuasi. Tiga di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Proses pencarian masih terus dilakukan dengan melibatkan ratusan personel gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, serta relawan. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Evakuasi berlangsung penuh kehati-hatian karena kondisi bangunan musala yang masih rawan runtuh. Alat berat dikerahkan untuk mengangkat puing-puing, sementara tim medis disiagakan di lokasi untuk memberikan pertolongan pertama. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Tim SAR gabungan mencari korban bangunan musala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025). ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Memasuki hari kedua pasca-insiden, sebanyak 38 santri masih diduga terjebak di bawah reruntuhan bangunan. Penyebab ambruknya musala masih dalam penyelidikan, namun dugaan awal mengarah pada faktor struktur bangunan yang tidak kuat menahan beban. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Dari sekitar 140 santri yang menjadi korban, sebanyak 102 orang berhasil dievakuasi. Tiga di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Proses pencarian masih terus dilakukan dengan melibatkan ratusan personel gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, serta relawan. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Evakuasi berlangsung penuh kehati-hatian karena kondisi bangunan musala yang masih rawan runtuh. Alat berat dikerahkan untuk mengangkat puing-puing, sementara tim medis disiagakan di lokasi untuk memberikan pertolongan pertama. ANTARA FOTO/Umarul Faruq