Fenomena Blood Moon Hiasi Langit Indonesia, Terlihat dari Depok hingga Lombok

Foto kolase fase terjadinya fenomena gerhana bulan total Blood Moon terlihat di langit Kota Depok, Jawa Barat, Senin (8/9/2025). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Bulan purnama yang biasanya terang benderang tampak berubah menjadi merah gelap ketika memasuki bayangan bumi, menciptakan momen langka yang bisa disaksikan dengan mata telanjang dari berbagai wilayah tanah air. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Foto kombo gerhana bulan total terlihat dari Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (8/9/2025) dini hari. Fase gerhana bulan total berlangsung selama 1 jam 22 menit yang puncaknya terjadi pukul 01.12 WIB dan berakhir pukul 01.53 WIB. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Fase gerhana bulan total terlihat di langit Ternate, Maluku Utara, Senin (8/9/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas III Ternate menyebut fenomena astronomis gerhana bulan total dapat dilihat dengan mata telanjang di seluruh langit kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara sekitar pukul 00:26 WIT dan berakhir pukul 03:53 WIT. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Tak kalah menawan, pemandangan serupa juga menghiasi langit Mataram, Nusa Tenggara Barat. Warga Lombok bisa menyaksikan fenomena astronomis ini mulai pukul 23.26 WITA hingga 03.56 WITA. Sejumlah warga memanfaatkan momen ini untuk memotret langit, membagikan hasilnya ke media sosial, sehingga fenomena Blood Moon menjadi perbincangan hangat di dunia maya. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebelumnya menjelaskan, gerhana bulan total terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis lurus. Posisi ini membuat bulan masuk ke dalam bayangan bumi sehingga cahaya yang dipantulkan tampak merah. Fenomena langka ini menjadi salah satu tontonan langit paling dinantikan masyarakat pada tahun 2025. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Foto kolase fase terjadinya fenomena gerhana bulan total Blood Moon terlihat di langit Kota Depok, Jawa Barat, Senin (8/9/2025). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Bulan purnama yang biasanya terang benderang tampak berubah menjadi merah gelap ketika memasuki bayangan bumi, menciptakan momen langka yang bisa disaksikan dengan mata telanjang dari berbagai wilayah tanah air. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Foto kombo gerhana bulan total terlihat dari Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (8/9/2025) dini hari. Fase gerhana bulan total berlangsung selama 1 jam 22 menit yang puncaknya terjadi pukul 01.12 WIB dan berakhir pukul 01.53 WIB. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Fase gerhana bulan total terlihat di langit Ternate, Maluku Utara, Senin (8/9/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas III Ternate menyebut fenomena astronomis gerhana bulan total dapat dilihat dengan mata telanjang di seluruh langit kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara sekitar pukul 00:26 WIT dan berakhir pukul 03:53 WIT. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Tak kalah menawan, pemandangan serupa juga menghiasi langit Mataram, Nusa Tenggara Barat. Warga Lombok bisa menyaksikan fenomena astronomis ini mulai pukul 23.26 WITA hingga 03.56 WITA. Sejumlah warga memanfaatkan momen ini untuk memotret langit, membagikan hasilnya ke media sosial, sehingga fenomena Blood Moon menjadi perbincangan hangat di dunia maya. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebelumnya menjelaskan, gerhana bulan total terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis lurus. Posisi ini membuat bulan masuk ke dalam bayangan bumi sehingga cahaya yang dipantulkan tampak merah. Fenomena langka ini menjadi salah satu tontonan langit paling dinantikan masyarakat pada tahun 2025. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi