Vietnam merayakan 80 tahun proklamasi kemerdekaannya dari penjajahan pada Selasa dengan parade militer terbesar dalam beberapa dekade, pembagian uang tunai dalam jumlah belum pernah terjadi sebelumnya, serta pembebasan hampir 14.000 narapidana. Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
Parade menampilkan peralatan militer tercanggih Vietnam, termasuk helikopter buatan Rusia Mi-171, jet tempur Sukhoi Su-30, serta drone buatan dalam negeri. Ribuan tentara Vietnam bersama personel militer dari Tiongkok, Rusia, dan sejumlah negara lain turut berpartisipasi dalam perayaan itu. Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
Puluhan ribu orang memadati jalan-jalan ibu kota Hanoi, sebagian besar mengenakan kaus merah dan membawa bendera Vietnam, sebagai wujud nasionalisme kuat di negara yang dipimpin Partai Komunis tersebut. Foto: via REUTERS/Luong Thai Linh
Drone buatan dalam negeri dipamerkan dalam parade militer, menandai kemajuan teknologi pertahanan Vietnam. Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
Pasukan Vietnam ambil bagian dalam parade perayaan 80 tahun kemerdekaan di Hanoi, Vietnam, 2 September 2025. Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
“Kami teguh dalam komitmen membela kemerdekaan, kebebasan, kedaulatan, dan keutuhan wilayah Tanah Air, hingga setiap jengkal tanah yang sakral,” kata Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, saat membuka parade. Foto: via REUTERS/Vincent Thian
Para pemimpin nasional dan tamu asing, termasuk pejabat tinggi parlemen dari Tiongkok dan Rusia, menyaksikan prosesi militer di Lapangan Ba Dinh, tempat pemimpin revolusioner Ho Chi Minh pada 2 September 1945 membacakan proklamasi kemerdekaan. Foto: via REUTERS/Vincent Thian
Vietnam merdeka setelah hampir satu abad dijajah Prancis dan sempat diduduki Jepang pada Perang Dunia II. Namun, Prancis tidak mengakui negara baru itu dan melancarkan perang selama satu dekade yang berakhir dengan kekalahan mereka pada 1954. Foto: via REUTERS/Vincent Thian
Sebagai bagian dari rangkaian perayaan, Vietnam pekan lalu mengumumkan akan membagikan 100.000 dong (sekitar Rp61 ribu) kepada setiap dari 100 juta warganya, sebuah paket yang belum pernah terjadi sebelumnya dan bisa menghabiskan biaya hingga 380 juta dolar AS. Foto: via REUTERS/LUONG THAI LINH / POOL