Ribuan massa kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, dalam dua momentum berbeda pada Senin (25/8/2025) dan Kamis (28/8/2025). Kurniawan Fadilah/detikcom
Demo pertama, 25 Agustus, diikuti gabungan mahasiswa, ojol, buruh, dan elemen masyarakat. Mereka menolak wacana kenaikan gaji anggota DPR serta menyerukan pembubaran lembaga tersebut. Rifkianto Nugroho/detikcom
Aksi yang semula berlangsung damai berubah ricuh ketika massa melempar botol dan batu ke arah aparat. Barikade polisi coba didobrak, hingga situasi meluas ke jalan tol dan jalur KRL. Andhika Prasetia/detikcom
Petugas kepolisian merespons dengan water cannon dan gas air mata. Rifkianto Nugroho/detikcom
Kericuhan membuat lalu lintas lumpuh, sementara layanan transportasi seperti Transjakarta dan KRL ikut terdampak. Grandyos Zafna/detikcom
Memasuki 28 Agustus, gelombang aksi kembali terjadi. Kali ini dipimpin Partai Buruh, KSPI, dan konfederasi serikat pekerja dengan massa mencapai puluhan ribu orang dari Jabodetabek dan daerah industri. Andhika Prasetia/detikcom
Demo tersebut membawa slogan HOSTUM atau Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah. Tuntutan mereka fokus pada isu ketenagakerjaan yang dinilai makin menekan kaum buruh. Andhika Prasetia/detikcom
Di antara tuntutan utama adalah penghapusan sistem outsourcing, moratorium PHK, dan pembentukan satgas PHK. Mereka juga menolak praktik upah murah yang dianggap tidak layak. Andhika Prasetia
Selain itu, buruh mendesak penghapusan pajak atas pesangon, THR, dan JHT. Mereka juga menuntut pengesahan RUU Ketenagakerjaan di luar Omnibus Law serta RUU Perampasan Aset untuk melawan korupsi. Rifkianto Nugroho/detikcom
Aksi besar-besaran ini membuat kawasan sekitar DPR macet total. Andhika Prasetia/detikcom
Rangkaian aksi tersebut menegaskan tingginya gelombang ketidakpuasan publik. Dari penolakan kenaikan gaji DPR hingga perlawanan buruh atas sistem kerja yang tidak adil, suara protes terus menguat di Senayan. Rifkianto Nugroho/detikcom
Aksi demo besar kembali terjadi pada Jumat (29/8) di depan Polda Metro Jaya, Jakarta. Gelombang massa menuntut keadilan atas tewasnya driver ojol Affan Kurniawan yang dilindas rantis Brimob. Aksi pun berujung ricuh hingga malam hari. Foto: Grandyos Zafna/detikcom
Aksi massa ricuh pecah di berbagai daerah, sejumlah kantor polisi di Jakarta diamuk massa. Tidak hanya di Jakarta, gelombang demo juga terjadi di berbagai daerah, massa yang marah dengan kebijakan DPR dan tewasnya ojol dilindas rantis Brimob membakar sejumlah kantor pemerintahan. Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom