Sejumlah migran bersiap menaiki perahu karet di pantai Gravelines, dekat Calais, Prancis, Senin (25/8/2025), untuk menyeberangi Selat Inggris. Foto: REUTERS/Hannah McKay
Migran terlihat menunggu giliran di tepi pantai. Sebagian dari mereka termasuk perempuan dan anak-anak yang gagal ikut karena perahu penuh. Foto: REUTERS/Hannah McKay
Sebuah perahu karet yang mengangkut migran tampak berangkat cepat menuju perairan Selat Inggris di tengah pengawasan ketat otoritas. Foto: REUTERS/Hannah McKay
Migran lainnya terlihat mendorong perahu ke laut sebelum akhirnya berangkat, meski beberapa kali kembali menjemput penumpang tambahan. Foto: REUTERS/Hannah McKay
Kelompok migran yang tertinggal hanya bisa menatap perahu yang berangkat, menandai kerasnya perjuangan mencapai Inggris lewat jalur laut berbahaya. Foto: REUTERS/Hannah McKay
Prancis dan Inggris mencapai kesepakatan pada 10 Juli, untuk memulangkan beberapa migran yang tiba dengan perahu kecil ke Prancis. Perjanjian ini merupakan bagian penting dari rencananya untuk mengurangi imigrasi ilegal, mengingat lebih dari 25.000 orang telah tiba di Inggris dengan perahu kecil pada tahun 2025. Foto: REUTERS/Hannah McKay
Berdasarkan program percontohan "satu masuk, satu keluar" yang baru, Prancis akan menerima pemulangan migran tak berdokumen yang tiba di Inggris dengan perahu kecil, dengan imbalan Inggris akan menerima pencari suaka sah dalam jumlah yang sama yang memiliki hubungan keluarga dengan Inggris. Foto: REUTERS/Hannah McKay