Aksi Bela Gaza di Depan Hotel Trump Berujung Penangkapan

Lebih dari 40 demonstran ditahan oleh petugas NYPD Strategic Response Group (SRG) saat aksi protes di depan Trump International Hotel, New York, Senin (4/8/2025). Aksi ini berlangsung sebagai bagian dari mobilisasi menentang krisis kelaparan yang terjadi di Gaza, yang menurut penyelenggara dipicu oleh blokade Israel. (REUTERS/Adam Gray)  

Demonstrasi dimulai di Columbus Circle sekitar pukul 18.30 waktu setempat, dengan ratusan peserta yang bergabung dengan slogan seperti “Trump: Jews Say No More” serta membawa spanduk bertuliskan “stop ethnic cleansing” dan “not in our name”. (REUTERS/Adam Gray)  

Kelompok IfNotNow, bersama organisasi Yahudi progresif lainnya seperti T’ruah dan Jews for Economic and Racial Justice, memimpin aksi ini. Mereka menuntut agar pemerintah AS menggunakan pengaruhnya untuk mengakhiri blokade Israel dan memperbesar akses bantuan kemanusiaan ke Gaza. (REUTERS/Adam Gray)  

Menurut IfNotNow, protes ini merupakan sebuah koalisi Yahudi terbesar dalam dua tahun terakhir menolak kebijakan Israel di Gaza. Para pembicara termasuk pejabat publik seperti Brad Lander (NYC Comptroller) dan mantan pejabat pemerintahan yang mengundurkan diri sebagai bentuk protes terhadap kebijakan luar negeri AS dalam konflik Gaza. (REUTERS/Adam Gray)  

Polisi NYPD SRG dikenal sebagai unit khusus untuk menangani demonstrasi besar. Mereka sering menggunakan formasi seperti 'kettling' untuk menahan massa. Taktik ini menuai kritik karena berpotensi membatasi hak kebebasan berkumpul dan eskalasi kekerasan selama protes. (REUTERS/Adam Gray)  

Aksi ini mencerminkan meningkatnya ketegangan domestik di Amerika Serikat terkait konflik Gaza. Demonstran menekankan bahwa orang Yahudi juga memiliki hak untuk menuntut kebijakan yang menghormati nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, bahkan terhadap pemerintah yang dianggap mewakili komunitas mereka. (REUTERS/Adam Gray)  

Lebih dari 40 demonstran ditahan oleh petugas NYPD Strategic Response Group (SRG) saat aksi protes di depan Trump International Hotel, New York, Senin (4/8/2025). Aksi ini berlangsung sebagai bagian dari mobilisasi menentang krisis kelaparan yang terjadi di Gaza, yang menurut penyelenggara dipicu oleh blokade Israel. (REUTERS/Adam Gray)  
Demonstrasi dimulai di Columbus Circle sekitar pukul 18.30 waktu setempat, dengan ratusan peserta yang bergabung dengan slogan seperti “Trump: Jews Say No More” serta membawa spanduk bertuliskan “stop ethnic cleansing” dan “not in our name”. (REUTERS/Adam Gray)  
Kelompok IfNotNow, bersama organisasi Yahudi progresif lainnya seperti T’ruah dan Jews for Economic and Racial Justice, memimpin aksi ini. Mereka menuntut agar pemerintah AS menggunakan pengaruhnya untuk mengakhiri blokade Israel dan memperbesar akses bantuan kemanusiaan ke Gaza. (REUTERS/Adam Gray)  
Menurut IfNotNow, protes ini merupakan sebuah koalisi Yahudi terbesar dalam dua tahun terakhir menolak kebijakan Israel di Gaza. Para pembicara termasuk pejabat publik seperti Brad Lander (NYC Comptroller) dan mantan pejabat pemerintahan yang mengundurkan diri sebagai bentuk protes terhadap kebijakan luar negeri AS dalam konflik Gaza. (REUTERS/Adam Gray)  
Polisi NYPD SRG dikenal sebagai unit khusus untuk menangani demonstrasi besar. Mereka sering menggunakan formasi seperti kettling untuk menahan massa. Taktik ini menuai kritik karena berpotensi membatasi hak kebebasan berkumpul dan eskalasi kekerasan selama protes. (REUTERS/Adam Gray)  
Aksi ini mencerminkan meningkatnya ketegangan domestik di Amerika Serikat terkait konflik Gaza. Demonstran menekankan bahwa orang Yahudi juga memiliki hak untuk menuntut kebijakan yang menghormati nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, bahkan terhadap pemerintah yang dianggap mewakili komunitas mereka. (REUTERS/Adam Gray)