Mengenang Suryadharma Ali dalam Bingkai Foto

Kabar duka menyelimuti jagat politik Indonesia. Mantan Menteri Agama sekaligus eks Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali, meninggal dunia pada Kamis (31/7/2025) pukul 04.25 WIB dalam usia 68 tahun. (Ari Saputra/detikcom)
Suasana duka menyelimuti rumah duka di Jl Cipinang Cempedak I, Jakarta Timur, tempat jenazah disemayamkan sebelum dimakamkan di Pondok Pesantren Miftahul’Ulum, Bekasi. Keluarga, kerabat, hingga tokoh partai tampak hadir memberikan penghormatan terakhir. (Ari Saputra/detikcom)
Suryadharma Ali dikenal sebagai sosok religius yang mengawali kiprah politiknya di tubuh PPP. Ia menjabat sebagai Ketua Umum partai tersebut selama dua periode, dan berhasil membawa PPP masuk ke jajaran partai menengah atas dalam Pemilu 2004 dan 2009. (Hasan Alhabshy/detikcom)
Di pemerintahan, Suryadharma dipercaya menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM (2001–2004), serta kemudian menjabat sebagai Menteri Agama (2009–2014) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia dikenal memperjuangkan isu moderasi beragama dan pendidikan Islam. (Hasan Alhabshy/detikcom)
Namun kariernya sempat tercoreng setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus korupsi penyelenggaraan ibadah haji periode 2010–2013. Ia dinilai menyalahgunakan wewenang untuk menguntungkan kolega dan kader partainya. (Rachman Haryanto/detikcom)
Pada 2016, ia divonis 6 tahun penjara oleh Pengadilan Tipikor. Putusan itu diperberat oleh Mahkamah Agung menjadi 10 tahun penjara dan denda serta uang pengganti. Ia kemudian bebas bersyarat pada 2022 setelah menjalani sebagian besar hukumannya. (Hasan Al Habshy/detikcom)
Meski pernah tersandung kasus hukum, banyak pihak tetap mengenang kontribusinya dalam memperkuat lembaga pendidikan keagamaan serta advokasinya terhadap UMKM selama menjabat di kabinet. Ia juga dikenal dekat dengan komunitas pesantren. (Ari Saputra/detikcom)
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam di kalangan keluarga, sahabat, dan rekan politik. Doa-doa pun dipanjatkan agar segala amal ibadah Suryadharma Ali diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. (Agung Pambudhy/detikcom)
Kabar duka menyelimuti jagat politik Indonesia. Mantan Menteri Agama sekaligus eks Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali, meninggal dunia pada Kamis (31/7/2025) pukul 04.25 WIB dalam usia 68 tahun. (Ari Saputra/detikcom)
Suasana duka menyelimuti rumah duka di Jl Cipinang Cempedak I, Jakarta Timur, tempat jenazah disemayamkan sebelum dimakamkan di Pondok Pesantren Miftahul’Ulum, Bekasi. Keluarga, kerabat, hingga tokoh partai tampak hadir memberikan penghormatan terakhir. (Ari Saputra/detikcom)
Suryadharma Ali dikenal sebagai sosok religius yang mengawali kiprah politiknya di tubuh PPP. Ia menjabat sebagai Ketua Umum partai tersebut selama dua periode, dan berhasil membawa PPP masuk ke jajaran partai menengah atas dalam Pemilu 2004 dan 2009. (Hasan Alhabshy/detikcom)
Di pemerintahan, Suryadharma dipercaya menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM (2001–2004), serta kemudian menjabat sebagai Menteri Agama (2009–2014) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia dikenal memperjuangkan isu moderasi beragama dan pendidikan Islam. (Hasan Alhabshy/detikcom)
Namun kariernya sempat tercoreng setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus korupsi penyelenggaraan ibadah haji periode 2010–2013. Ia dinilai menyalahgunakan wewenang untuk menguntungkan kolega dan kader partainya. (Rachman Haryanto/detikcom)
Pada 2016, ia divonis 6 tahun penjara oleh Pengadilan Tipikor. Putusan itu diperberat oleh Mahkamah Agung menjadi 10 tahun penjara dan denda serta uang pengganti. Ia kemudian bebas bersyarat pada 2022 setelah menjalani sebagian besar hukumannya. (Hasan Al Habshy/detikcom)
Meski pernah tersandung kasus hukum, banyak pihak tetap mengenang kontribusinya dalam memperkuat lembaga pendidikan keagamaan serta advokasinya terhadap UMKM selama menjabat di kabinet. Ia juga dikenal dekat dengan komunitas pesantren. (Ari Saputra/detikcom)
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam di kalangan keluarga, sahabat, dan rekan politik. Doa-doa pun dipanjatkan agar segala amal ibadah Suryadharma Ali diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. (Agung Pambudhy/detikcom)