Ketinggian air di waduk terbesar Lebanon di Sungai Litani telah turun ke titik terendah dalam sejarah di tengah apa yang digambarkan para ahli sebagai kekeringan terburuk yang pernah tercatat di negara itu. Kekeringan mengancam pertanian, produksi listrik, dan pasokan air rumah tangga. Foto: REUTERS/Aziz Taher
Pemandangan Danau Qaraoun, waduk terbesar di Lebanon, yang sedang mengalami kekeringan. Otoritas Nasional Sungai Litani mengatakan aliran masuk ke Danau Qaraoun selama musim hujan tahun ini tidak melebihi 45 juta meter kubik, sebagian kecil dari rata-rata tahunan sebesar 350 juta meter kubik. Tahun lalu, angkanya mencapai 230 juta. Air yang saat ini tersedia di Danau Qaraoun - sekitar 61 juta meter kubik - tidak dapat digunakan karena polusi yang parah. Foto: REUTERS/Aziz Taher
Pembangkit listrik tenaga air Lebanon yang terhubung ke cekungan Litani telah ditutup, yang menyebabkan kerugian finansial dan meningkatkan penjatahan listrik oleh Electricite du Liban. Foto: REUTERS/Aziz Taher
Pemandangan Danau Qaraoun, waduk terbesar di Lebanon, yang sedang mengalami kekeringan. Sebuah studi oleh otoritas tersebut menemukan bahwa pemanasan iklim dan perubahan pola cuaca telah berkontribusi pada musim kemarau yang lebih sering dan suhu yang lebih tinggi, memperburuk hilangnya kelembapan tanah dan mengurangi pengisian ulang cadangan air tanah. Foto: REUTERS/Aziz Taher
Pemandangan Danau Qaraoun, waduk terbesar di Lebanon, yang sedang mengalami kekeringan. Perusahaan utilitas negara telah memangkas pasokan air di beberapa daerah dari 20 jam sehari menjadi hanya 10 jam. Foto: Litani River National Authority/Handout via REUTERS