Waduk Terbesar Lebanon Mengering, Air yang Tersisa Juga Tercemar

Pemandangan drone menunjukkan Danau Qaraoun, waduk terbesar di Lebanon, yang sedang mengalami kekeringan di dekat Desa Qaraoun, Lebanon, Rabu (9/7/2025). Waduk ini mengalami kekeringan paling parah yang pernah tercatat. (REUTERS/Litani River National Authority)
Tingkat inflow musim hujan tahun ini turun drastis menjadi hanya 45 juta m³, dibandingkan rata-rata tahunan sekitar 350 juta m³. (REUTERS/Aziz Taher)
Saat ini air yang tersisa — sekitar 61 juta m³ — bahkan tak bisa digunakan karena tercemar berat. Lini pembangkit listrik tenaga air di sekitar kawasan ini terpaksa ditutup, memperparah krisis listrik nasional dan memperluas pemadaman bergilir. (REUTERS/Aziz Taher)
Kegiatan pertanian di Lembah Bekaa juga terdampak signifikan. Para petani mengaku belum pernah menghadapi kondisi sekering ini pada satu dekade terakhir, dengan salju musim dingin menipis dan irigasi terganggu. (REUTERS/Aziz Taher)
Selain kekeringan, polusi parah dari limbah domestik dan industri telah memperburuk krisis. Air yang tercemar membuat sebagian besar volume tidak layak konsumsi atau irigasi. (REUTERS/Aziz Taher)
Untuk mengatasi keadaan darurat ini, otoritas Litani River National Authority berencana meluncurkan kampanye pengurangan konsumsi air secara nasional. Waktu cepat dianggap krusial untuk menjaga pasokan air dan energi di Lebanon. (REUTERS/Aziz Taher)