Anomali Cuaca di Musim Kemarau

Warga menggunakan payung menerobos gerimis di kawasan Jl Thamrin, Jakarta, Senin (14/7/2025). Curah hujan terpantau masih tinggi meskipun sudah memasuki musim kemarau.
Warga menggunakan payung menerobos gerimis di dekat Halte Bundaran HI. Berdasarkan prediksi curah hujan bulanan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), anomali curah hujan di atas normal berlangsung sejak Mei hingga Oktober 2025.
Warga menggunakan payung menerobos gerimis. BMKG memprediksi bahwa kemarau 2025 akan mengalami keterlambatan di sekitar 29 persen Zona Musim (ZOM), terutama di wilayah Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Warga menggunakan tas dan payung menerobos gerimis. Hingga akhir Juni 2025, pemantauan BMKG menunjukkan bahwa baru sekitar 30 persen ZOM yang telah memasuki musim kemarau. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan kondisi normal, di mana secara klimatologis sekitar 64 persen ZOM biasanya sudah mengalami musim kemarau pada akhir Juni.
Warga menggunakan payung menerobos gerimis di kawasan Jl Thamrin. Anomali curah hujan yang terjadi saat ini berpotensi memicu musim kemarau basah di sejumlah wilayah Indonesia. Artinya, meskipun telah memasuki musim kemarau secara kalender, curah hujan tetap terjadi dengan intensitas lebih tinggi dari normalnya.
Warga menggunakan payung menerobos gerimis di kawasan Jl Thamrin, Jakarta, Senin (14/7/2025). Curah hujan terpantau masih tinggi meskipun sudah memasuki musim kemarau.
Warga menggunakan payung menerobos gerimis di dekat Halte Bundaran HI. Berdasarkan prediksi curah hujan bulanan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), anomali curah hujan di atas normal berlangsung sejak Mei hingga Oktober 2025.
Warga menggunakan payung menerobos gerimis. BMKG memprediksi bahwa kemarau 2025 akan mengalami keterlambatan di sekitar 29 persen Zona Musim (ZOM), terutama di wilayah Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Warga menggunakan tas dan payung menerobos gerimis. Hingga akhir Juni 2025, pemantauan BMKG menunjukkan bahwa baru sekitar 30 persen ZOM yang telah memasuki musim kemarau. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan kondisi normal, di mana secara klimatologis sekitar 64 persen ZOM biasanya sudah mengalami musim kemarau pada akhir Juni.
Warga menggunakan payung menerobos gerimis di kawasan Jl Thamrin. Anomali curah hujan yang terjadi saat ini berpotensi memicu musim kemarau basah di sejumlah wilayah Indonesia. Artinya, meskipun telah memasuki musim kemarau secara kalender, curah hujan tetap terjadi dengan intensitas lebih tinggi dari normalnya.