Avner Netanyahu, putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dikabarkan mengganti namanya menjadi Avi Avner Segal saat melanjutkan studi S2 di Inggris pada 2022. Ia memilih nama ibu dan nenek sebagai alias legal, termasuk pada paspor dan SIM. (REUTERS/MENAHEM KAHANA)
Motivasi utama perubahan nama ini adalah untuk menghindari pengenalan identitasnya sebagai putra pemimpin Israel—terutama di kota dengan populasi mayoritas Muslim—karena ia takut "ditikam" atau mengalami ancaman keselamatan. (REUTERS/MENAHEM KAHANA)
Selain nama baru, Avner juga membeli sebuah apartemen senilai £502.500 (sekitar 1,97 juta shekel saat itu) secara tunai di wilayah dekat London, menggunakan nama alias tersebut. Nilainya sengaja di bawah batas pelaporan aset luar negeri menurut hukum Israel. (AFP/JACK GUEZ)
Selama kuliah S2 di Oxford—regent's Park College jurusan Sejarah dan Arkeologi—data resmi universitas serta email akun mahasiswa tercatat atas nama Avi Segal, bukan Netanyahu. Ia kembali ke Israel setelah peristiwa pada 7 Oktober 2023. (AHMAD GHARABLI/AFP)
Sara Netanyahu (tengah), istri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, duduk bersama putra mereka, Avner dan Yair. Langkah ini memicu perdebatan publik di Israel mengenai perlunya keterbukaan identitas bagi figur publik dan anak pejabat tinggi, meski tidak ada pelanggaran hukum terkait. (AFP/AMIR COHEN)
Yair Netanyahu (kiri) dan Avner Netanyahu (kanan) pada tahun 2009. Selain itu, perhatian media juga menyentuh putra lainnya, Yair Netanyahu, yang sedang diperiksa atas dugaan penggunaan paspor diplomatik tanpa hak. (Getty Images/David Silverman)